Layanan Berita Ekspres

KRISHNAGIRI: Sebanyak 68 panchayat di distrik Krishnagiri telah diidentifikasi untuk implementasi Proyek Pengembangan Pertanian Terpadu Seluruh Desa Kalaignar (KAVI ADP). Dalam proyek ini, model panchayat akan dibuat di setiap blok di distrik tersebut dan berbagai skema akan diterapkan di sana untuk pengembangan petani.

M Rajendran, Direktur Gabungan Pertanian, mengatakan kepada TNIE, “Ada lebih dari 13 departemen terkait, termasuk pertanian, hortikultura, teknik pertanian, peternakan, serikultur, perikanan, dewan listrik, pembangunan pedesaan, departemen kehutanan, pekerjaan umum, kerjasama, benih sertifikasi dan pihak lain yang terlibat dalam proyek tersebut. Mereka akan bersama-sama menerapkan skema tersebut di panchayat yang dipilih.”

Di seluruh negara bagian, 2.500 panchayat desa telah diidentifikasi untuk proyek ini. 68 di antaranya berasal dari distrik Krishnagiri. Di antara 10 blok di distrik Krishnagiri, proyek ini akan dilaksanakan di enam panchayat masing-masing di blok Krishnagiri dan Kaveripattinam, dan masing-masing tujuh panchayat di delapan blok lainnya, kata Rajendran.

“Untuk tahun pertama, proyek ini akan dilaksanakan di 68 panchayat di distrik tersebut dan jumlahnya akan meningkat setiap tahun. Pada akhir lima tahun, seluruh 333 panchayat di distrik tersebut akan tercakup dalam proyek ini. Hal ini akan bermanfaat bagi banyak orang. banyak petani dengan menerapkan berbagai skema terkait pertanian kepada mereka,” ujarnya.

Implementasi proyek

Dari 68 panchayat terpilih akan dibentuk 100 klaster dengan masing-masing panchayat mempunyai satu atau dua klaster. Sebuah cluster akan memiliki minimal delapan petani sebagai anggota. Dua jenis kelompok akan dibentuk — kelompok pertama terdiri dari para petani yang secara kumulatif memiliki lahan seluas 5-10 hektar dan kelompok lainnya terdiri dari petani yang secara kumulatif memiliki lahan seluas 10-35 hektar.

Direktur gabungan mengatakan bahwa departemen-departemen tersebut akan menghubungi kelompok-kelompok tersebut dan menjelaskan kepada mereka tentang berbagai skema yang ditawarkan oleh mereka. Misalnya, jika suatu klaster mengalami kelangkaan air dan memerlukan lubang bor untuk kegiatan pertanian, maka departemen teknik pertanian akan menggali lubang bor baru untuk klaster tersebut.

Benih dan irigasi tetes yang berkualitas dan bersertifikat juga akan diberikan kepada para petani di cluster tersebut. Selain itu, para petani dapat memanfaatkan berbagai skema lainnya. Perkembangan petani di wilayah tersebut akan menjadi teladan bagi petani lainnya, sehingga semakin banyak petani yang mengetahui dan merasakan manfaat dari berbagai skema yang ditawarkan.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

judi bola terpercaya