Oleh Layanan Berita Ekspres

COIMBATORE: Proyek pasokan air minum 24×7 yang kontroversial di Coimbatore hampir selesai. Coimbatore City Municipal Corporation (CCMC) sejauh ini telah menyelesaikan 300 dari 400 pekerjaan interkoneksi untuk proyek yang sangat ditunggu-tunggu di kawasan RS Puram. Dengan hanya 100 pekerjaan interkoneksi yang tersisa, Suez Projects Private Limited, kontraktor Perancis yang ikut serta dalam pelaksanaan proyek tersebut, kini memutuskan jenis meteran air yang akan dipasang di rumah-rumah.

Namun, proyek percontohan tersebut dijadwalkan selesai pada Oktober tahun lalu. Beberapa faktor yang menyebabkan tertundanya pekerjaan tersebut, antara lain curah hujan, perbaikan jalan, dan merebaknya pandemi pada bulan Maret.

Sumber resmi menyebutkan sekitar 99 persen pekerjaan peletakan pipa utama telah selesai, dan sisanya akan selesai dalam beberapa hari.

“Jalur suplai air dari pipa-pipa lama sedang diputus dan disambungkan ke pipa-pipa baru. Daerah-daerah yang sudah selesai interkoneksinya masih hanya menerima pasokan air minum terputus-putus. Proyek penyediaan air 24 jam baru akan dilaksanakan setelah selesainya. proyek tersebut,” kata sumber tersebut.

Setelah proyek selesai, kata sumber tersebut, konsumen akan dikenakan tarif sesuai tarif air, yang ditentukan oleh meteran air yang dipasang oleh badan sipil di setiap rumah, apartemen, dan tempat komersial.

“Dalam kasus rumah berukuran kecil, warga harus membayar `100 untuk konsumsi hingga 15.000 liter air,” tambah sumber tersebut. Sesuai peta proyek, perseroan harus memasang pipa air minum sepanjang 70 km di RS Puram. Chinthamani, sebelah utara Jalan Ramalingam, sebelah selatan Forest College, sebelah timur Universitas Pertanian Tamil Nadu, dan sebelah barat jalur kereta api akan dimasukkan dalam radius.

Proyek ini mendapat tentangan dari beberapa pihak, termasuk DMK, yang menyatakan bahwa ‘privatisasi’ pasokan air akan merugikan masyarakat.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

game slot gacor