Layanan Berita Ekspres
CHENNAI: Ketua Menteri MK Stalin pada hari Selasa mengarahkan wakil rektor semua universitas negeri untuk mematuhi keputusan kebijakan pemerintah negara bagian. Sebanyak 22 Wakil Rektor turut serta dalam acara yang pertama kali diselenggarakan oleh pemerintah DMK tersebut.
Berpidato di konferensi, Stalin berkata, “Pemerintah negara bagian siap menawarkan bantuan yang dibutuhkan untuk pengembangan universitas, tetapi institusi harus mematuhi keputusannya.” Menurut sumber, VC diminta oleh pejabat departemen pendidikan tinggi untuk berkonsultasi dengan pemerintah negara bagian sebelum mengimplementasikan surat edaran yang dikeluarkan oleh UGC dan AICTE dan mematuhi instruksi yang dikeluarkan oleh Raj Bhavan.
Para VC juga diberi tahu bahwa karena negara menentang Kebijakan Pendidikan Nasional (NEP), semua masalah yang terkait dengannya harus didiskusikan dengan pemerintah negara bagian sebelum menerapkannya. Perkembangan tersebut terjadi di tengah sikap keras pemerintah negara bagian terhadap Gubernur RN Ravi atas keterlibatan aktifnya dalam urusan universitas negeri, pertemuan dan implementasi NEP di Tamil Nadu. Menurut sumber, acara tersebut dilihat sebagai tanggapan pemerintah DMK terhadap konferensi V-Cs yang diselenggarakan oleh Gubernur di Udhagamandalam pada bulan April.
‘Lebih baik untuk universitas jika pemerintah dapat memilih VC’
Gubernur RN Ravi yang merupakan rektor universitas-universitas tersebut tidak diundang dalam acara tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Stalin menegaskan kembali penentangannya terhadap NEET dan NEP dan mengatakan bahwa kebijakan tersebut bukanlah batu loncatan melainkan rintangan bagi mahasiswa.
“Kami menentang NEET, bukan karena kami takut, tetapi hanya karena pendirian kami adalah bahwa pendidikan harus menentukan status seseorang dan bukan sebaliknya. Mengatakan bahwa status akan menentukan pendidikan adalah ketidakadilan terbesar abad ini. Kami menentangnya karena kami adalah masyarakat yang telah memenangkan haknya atas pendidikan melalui perjuangan yang panjang. Kami menentang kebijakan ini karena mengasingkan siswa dari pendidikan,” kata CM.
Ia juga mencontohkan, berdasarkan rekomendasi komisi yang diketuai mantan Ketua Mahkamah Agung MM Punchhi, sebuah RUU disahkan di Majelis TN untuk memberikan kewenangan menunjuk VC kepada pemerintah negara bagian. Lebih baik bagi universitas jika pemerintah memiliki wewenang untuk menunjuk VC, kata CM. Ketua DMK juga mendesak para VC untuk membangun masyarakat berdasarkan kesetaraan dan pemikiran rasional. Padahal kinerja negara jauh lebih baik dari angka partisipasi kasar nasional, namun itu tidak cukup, ujarnya.
CHENNAI: Ketua Menteri MK Stalin pada hari Selasa mengarahkan wakil rektor semua universitas negeri untuk mematuhi keputusan kebijakan pemerintah negara bagian. Sebanyak 22 Wakil Rektor turut serta dalam acara yang pertama kali diselenggarakan oleh pemerintah DMK tersebut. Berpidato di konferensi, Stalin berkata, “Pemerintah negara bagian siap menawarkan bantuan yang dibutuhkan untuk pengembangan universitas, tetapi institusi harus mematuhi keputusannya.” Menurut sumber, VC diminta oleh pejabat departemen pendidikan tinggi untuk berkonsultasi dengan pemerintah negara bagian sebelum mengimplementasikan surat edaran yang dikeluarkan oleh UGC dan AICTE dan mematuhi instruksi yang dikeluarkan oleh Raj Bhavan. Para VC juga diberi tahu bahwa karena negara menentang Kebijakan Pendidikan Nasional (NEP), semua masalah yang terkait dengannya harus didiskusikan dengan pemerintah negara bagian sebelum menerapkannya. Perkembangan tersebut terjadi di tengah sikap keras pemerintah negara bagian terhadap Gubernur RN Ravi atas keterlibatan aktifnya dalam urusan universitas negeri, pertemuan dan implementasi NEP di Tamil Nadu. Menurut sumber, acara tersebut dilihat sebagai tanggapan pemerintah DMK terhadap konferensi V-C yang diselenggarakan oleh Gubernur di Udhagamandalam pada bulan April.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad – 8052921 -2’); ); ‘Lebih baik untuk universitas jika pemerintah dapat memilih VC’ Gubernur RN Ravi, yang merupakan rektor universitas tersebut, tidak diundang ke acara tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Stalin menegaskan kembali penentangannya terhadap NEET dan NEP dan mengatakan bahwa kebijakan tersebut bukanlah batu loncatan melainkan rintangan bagi mahasiswa. “Kami menentang NEET, bukan karena kami takut, tetapi hanya karena pendirian kami adalah bahwa pendidikan harus menentukan status seseorang dan bukan sebaliknya. Mengatakan bahwa status akan menentukan pendidikan adalah ketidakadilan terbesar abad ini. Kami menentangnya karena kami adalah masyarakat yang telah memenangkan haknya atas pendidikan melalui perjuangan yang panjang. Kami menentang kebijakan ini karena mengasingkan siswa dari pendidikan,” kata CM. Ia juga mencontohkan, berdasarkan rekomendasi komisi yang diketuai mantan Ketua Mahkamah Agung MM Punchhi, sebuah RUU disahkan di Majelis TN untuk memberikan kewenangan menunjuk VC kepada pemerintah negara bagian. Lebih baik bagi universitas jika pemerintah memiliki wewenang untuk menunjuk VC, kata CM. Ketua DMK juga mendesak para VC untuk membangun masyarakat berdasarkan kesetaraan dan pemikiran rasional. Padahal kinerja negara jauh lebih baik dari angka partisipasi kasar nasional, namun itu tidak cukup, ujarnya.