CHENNAI: Majelis hakim pengadilan tinggi Madras menguatkan perintah seorang hakim yang mengesampingkan perintah dua kolektor distrik untuk membagikan tanah kuil kepada departemen perikanan dan transportasi.
Majelis Hakim Ketua Munishwar Nath Bhandari dan Hakim N Mala baru-baru ini mengeluarkan perintah atas sejumlah permohonan banding yang diajukan oleh departemen pemerintah, termasuk Pendapatan dan Perikanan.
Permohonan tersebut menantang perintah tahun 2020 yang membatalkan perintah Kolektor Kancheepuram untuk mengalokasikan 2,03 hektar kuil Sakthi Muthamman di Neelankarai kepada Departemen Perikanan pada tahun 1963 untuk pembangunan penyimpanan es dan fasilitas lainnya. Hanya sebagian lahan yang sudah dimanfaatkan.
Kasus lainnya melibatkan pembagian lahan seluas 1,15 hektar milik kuil Kottai Mariamman di Salem kepada departemen transportasi untuk membangun kantor RTO. “Kami tidak menemukan kesalahan dalam perintah hakim tunggal terpelajar yang menyatakan tanah tersebut sebagai porambok candi di bawah kendali departemen HR&CE, dan oleh karena itu penjatahan tanah tersebut oleh GO tertanggal 27.09.1963 adalah tidak sah,” kata hakim dalam kata pesanan baru-baru ini.
Lebih lanjut dikatakan bahwa tanah yang dimaksud tetap menjadi milik candi dan berhak dianggap sebagai tanah poramboke candi. Oleh karena itu, tidak mungkin diterbitkan GO untuk membagi lahan tersebut kepada Dinas Perikanan, tambahnya.
Mengacu pada peruntukan lahan kepada Departemen Perhubungan, hakim mengatakan hal tersebut melanggar Undang-Undang MH&CE tahun 1959, dan Peraturan 13 dari Perintah Tetap Pendapatan No 26. Namun, Komisaris MH&CE akan bebas menjalankan kekuasaannya berdasarkan Bagian 34 Undang-undang tersebut. tahun 1959, kata bangku tersebut.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
CHENNAI: Majelis hakim pengadilan tinggi Madras menguatkan perintah seorang hakim yang mengesampingkan perintah dua kolektor distrik untuk membagikan tanah kuil kepada departemen perikanan dan transportasi. Majelis Hakim Ketua Munishwar Nath Bhandari dan Hakim N Mala baru-baru ini mengeluarkan perintah atas sejumlah permohonan banding yang diajukan oleh departemen pemerintah, termasuk Pendapatan dan Perikanan. Permohonan tersebut menantang perintah tahun 2020 yang membatalkan perintah Kolektor Kancheepuram untuk mengalokasikan 2,03 hektar kuil Sakthi Muthamman di Neelankarai kepada Departemen Perikanan pada tahun 1963 untuk pembangunan penyimpanan es dan fasilitas lainnya. Hanya sebagian lahan yang sudah dimanfaatkan. Kasus lainnya melibatkan pembagian lahan seluas 1,15 hektar milik kuil Kottai Mariamman di Salem kepada departemen transportasi untuk membangun kantor RTO. “Kami tidak menemukan kesalahan dalam perintah hakim tunggal terpelajar yang menyatakan tanah tersebut sebagai porambok candi di bawah kendali departemen HR&CE, dan oleh karena itu penjatahan tanah tersebut oleh GO tertanggal 27.09.1963 adalah tidak sah,” kata hakim tersebut. . dikatakan dalam pesanan baru-baru ini.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt) -ad-8052921-2’); ); Lebih lanjut dikatakan bahwa tanah yang dimaksud di dalam candi tetap ada dalam kepemilikannya dan sudah sepatutnya dianggap sebagai tanah poramboke candi. Oleh karena itu, tidak mungkin diterbitkan GO untuk membagi tanah tersebut kepada Dinas Perikanan, imbuhnya. Merujuk pada peruntukan tanah tersebut kepada Dinas Perhubungan, hakim menyatakan hal tersebut melanggar UU MH&CE tahun 1959, dan Peraturan 13 dari Revenue Standing Order No 26. Namun, Komisaris MH&CE akan bebas menjalankan kekuasaannya berdasarkan Pasal 34 UU tahun 1959, kata hakim tersebut.