Oleh Layanan Berita Ekspres

RAMANATHAPURAM: Dua minggu lalu, ketika seorang pria berusia 56 tahun mengeluh sesak napas, keluarganya berasumsi dia terkena serangan asma lagi. Mereka membawanya ke Rumah Sakit pemerintah Paramakudi, di mana dia sudah menjalani pengobatan asma.

Di sana dia meninggal keesokan harinya. Menantu perempuan M Murugesan (56), V Kanimozhi (25) mengaku kepada Petugas Administrasi Desa (VAO) dari serikat panchayat Keelakulam pada hari Kamis bahwa dia telah meracuni mantannya hingga meninggal. Kanimozhi kemudian ditangkap oleh polisi Keelathooval.

Seorang warga desa Kelal di Keelakulam panchayat, Kanimozhi, telah menikah dengan Vinobaraj selama empat tahun. Pasangan itu tidak memiliki anak. Menurut pengakuannya, Murugesan tinggal bersama pasangan itu dan melakukan pelecehan seksual terhadapnya saat putranya tidak ada.

Kanimozhi tidak dapat lagi mentolerir penyiksaan dan dilaporkan mencampurkan racun ke dalam makan malamnya pada tanggal 31 Juli. Murugesan segera mulai mengeluh sesak napas, disertai sakit perut dan diare. Dia dibawa ke rumah sakit dan tergantung pada laporan keluarga dan gejala yang ditunjukkan pasien, dokter memulai pengobatan.

Namun, mereka juga mengesampingkan kemungkinan adanya kecurangan, seperti yang dilakukan putra Murugesan’a dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, bila meninggal pada tanggal 1 Agustus dianggap kematian wajar dan selanjutnya dikremasi. Tidak ada keluhan polisi yang diajukan.

Bahkan setelah berhari-hari kejadian tersebut, tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Murugesan telah terbunuh, namun Kanimozhi merasa sulit untuk menerimanya.

Terjebak oleh rasa bersalah, dia pergi ke VAO Harikrishnan pada hari Kamis dan mengakui kejahatannya. Berdasarkan pengakuannya, VAO memberi tahu polisi Keelathooval, yang menangkapnya dan kemudian memenjarakannya. Sebuah kasus telah didaftarkan berdasarkan pasal 302 KUHP India.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

SGP hari Ini