Layanan Berita Ekspres

PUDUCHERRY: Departemen kesehatan Puducherry telah menghentikan penerimaan pasien COVID-19 di Indira Gandhi Medical College and Research Institute (IGMC&RI) untuk memfasilitasi pendidikan kedokteran di perguruan tinggi kedokteran.

Atas instruksi Ketua Menteri N Rangasamy, pasien COVID-19 yang memerlukan rawat inap dirawat di Rumah Sakit Pemerintah untuk Penyakit Dada (GHCD), Gorimedu dan di JIPMER, kata Direktur Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Dr G Sriramulu Ekspres India Baru. Sementara wanita hamil, anak-anak, dan pasien COVID yang sakit yang membutuhkan ventilator akan dirawat di JIPMER, pasien lain akan dirawat di GCDH, kata Dr Sriramulu. JIPMER telah setuju untuk menerima semua pasien COVID prenatal, pasien COVID pediatrik, dan pasien COVID sakit yang membutuhkan ventilator, katanya.

Infrastruktur pengobatan COVID telah dibangun di GHCD dengan pembangunan 160 tempat tidur oksigen. Tempat tidur dapat ditambah menjadi 180 jika diperlukan, kata Dr Sriramulu. Selain itu, generator oksigen Pressure Swing Absorpsi (PSA) sebesar 100 LPM telah dipasang setelah pengadaan berdasarkan dana perawatan PM. Pabrik Oksigen Medis Cair (LMO) berkapasitas 6 hingga 11 KL juga sedang dilakukan pengadaan untuk rumah sakit tersebut, ujarnya seraya menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan sedang meningkatkan infrastruktur di rumah sakit tersebut.

Saat ini kasusnya telah menurun dan di antaranya sangat sedikit kasus yang memerlukan dukungan oksigen atau ventilator, kata Dr Sriramulu. Mereka yang dirawat di GHCD akan dipantau dan jika memerlukan perawatan khusus, mereka akan dirujuk ke JIPMER, katanya.

Sejak 17 Agustus, pasien COVID-19 yang dirawat di IGMC&RI dialihkan ke GHCD dan JIPMER. Pada hari Jumat, 63 dari 103 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berada di JIPMER, 22 di GHCD, dan 18 di pusat perawatan COVID.

Sementara itu, mahasiswa MBBS IGMC&RI tidak mengikuti pelatihan praktik yang melibatkan pasien non-COVID selama lebih dari setahun karena rumah sakit tersebut hanya melayani pasien COVID. Mereka sekarang akan mempunyai kesempatan lain. Rumah sakit akan didesinfeksi dan layanan OPD akan dilanjutkan minggu depan, kata Direktur IGMC&RI Dr C Udayshankar. Setelah bangsal rawat inap dibersihkan dan didisinfeksi secara menyeluruh, rumah sakit akan mulai menerima pasien rawat inap, katanya. Perguruan tinggi kedokteran melayani sekitar 1000 mahasiswa, termasuk mahasiswa magang dan penerimaan baru pada tahun akademik saat ini.

Kekhawatiran pemimpin oposisi

Namun keputusan pemerintah ini mendapat kritik tajam dari pemimpin oposisi R Siva. Ia menegaskan bahwa dengan ancaman gelombang ketiga COVID-19 yang semakin besar, pemerintah harus melanjutkan IGMC&RI sebagai rumah sakit COVID sampai Puducherry bebas COVID atau 100% populasinya telah divaksinasi. IGMC&RI dilengkapi sarana dan prasarana pengobatan yang lengkap, berbeda dengan GHCD yang fasilitasnya kurang, ujarnya. IGMC&RI juga luas dan penyebaran infeksi di kampus sangat minim.

Saat ini, hanya 60 persen orang yang telah menerima satu suntikan vaksin dan penduduk Puducherry masih rentan dengan sekitar 100 kasus setiap hari. Oleh karena itu, pemerintah harus mencabut perintah tersebut dan melanjutkan IGMC&RI sebagai rumah sakit COVID, kata Siva.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

slot gacor hari ini