Layanan Berita Ekspres

ARIYALUR: Siswa dan guru sekolah menengah atas negeri di wilayah T Palur merasa khawatir karena tidak ada tindakan yang diambil untuk menghentikan aliran limbah ke kampus dari dinding kompleks yang rusak selama lebih dari enam bulan.

Menurut sumber, sekolah berusia lebih dari 50 tahun itu memiliki total 900 siswa di Kelas 6-12 dan 30 guru, termasuk kepala sekolah. Dinding kompleksnya runtuh sekitar 100 meter setelah hujan lebat enam bulan lalu, sehingga limbah dari saluran drainase terdekat masuk ke dalam kampus. Selain mengeluhkan bau busuk yang tak tertahankan, siswa dan guru juga melaporkan potensi ancaman kesehatan. Namun, permohonan mereka yang berulang kali kepada pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini diduga tidak didengarkan.

Seorang siswa, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan: “Limbah tergenang tepat di depan toilet kami dan kami terpaksa berjalan melewatinya. Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran pembuangan. Sapi dan babi liar berkeliaran dengan bebas di dalam kampus karena tembok kompleks belum diperbaiki. Itu mempengaruhi kelas.”

Seorang guru berkata: “Pada malam hari, para pemberi tip memasuki ruangan dan meninggalkan botol-botol kosong. Terkadang mahasiswa membersihkan pecahan botol yang tergeletak di sekitar kampus. Khawatir akan masalah kesehatan akibat genangan air limbah, beberapa siswa meninggalkan sekolah dan bergabung dengan sekolah negeri lain di dekatnya. Hal ini berdampak pada pendaftaran sekolah tahun ini. Pemerintah daerah harus bertindak.”

Saat dihubungi, anggota parlemen Jayankondam Ka So Ka Kannan mengatakan, “Saya sudah menginformasikan kepada PWD untuk membangun tembok kompleks dengan bantuan dana pemeliharaan tahun ini.” Seorang pejabat panchayat mengatakan saluran air akan dibersihkan.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Keluaran Sidney