Oleh Layanan Berita Ekspres

MADURAI: Majelis hakim pengadilan tinggi Madras pada hari Selasa mengeluarkan pemberitahuan kepada pemerintah pusat dan negara bagian tentang litigasi kepentingan umum (PIL) yang mencari serangkaian arahan untuk pemberantasan pekerja anak di Tamil Nadu dan untuk rehabilitasi anak-anak yang diselamatkan . dari kerja wajib.

Pihak yang berperkara, KR Raja, seorang advokat dari Madurai, mengutip survei yang dilakukan pada bulan Maret tahun lalu oleh Kampanye Menentang Pekerja Anak (CACL), sebuah jaringan tingkat nasional dari berbagai organisasi yang bekerja sama untuk mengatasi masalah pekerja anak di India, yang telah selesai. Menurut survei tersebut, pekerja anak di negara bagian tersebut telah meningkat sebesar 180% dibandingkan tahun 2020, katanya. Di distrik Virudhunagar, sejak Maret 2020, jumlah denda yang dipungut dari unit jongkok karena mempekerjakan anak ternyata dua kali lipat dari jumlah yang dipungut pada tahun-tahun sebelumnya, tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa Program Pekerja Anak Nasional (NCLP) telah dilaksanakan di 15 distrik di Tamil Nadu melalui 213 Pusat Pelatihan Khusus (STC). Setelah mensubordinasikan NCLP dengan Samagra Shiksha Abhiyan, Pusat tersebut telah meminta pemerintah negara bagian untuk menerima anak-anak yang diselamatkan di sekolah-sekolah terdekat, tambahnya. Anak-anak yang diselamatkan juga berhak atas kompensasi dan bantuan lain berdasarkan berbagai skema rehabilitasi mereka, lanjutnya. Namun sebagian besar dari anak-anak yang diselamatkan ini hanya disimpan di rumah pemerintah tanpa mempertimbangkan masa depan mereka, katanya dan meminta intervensi pengadilan.

Hakim R Mahadevan dan J Sathya Narayana Prasad mengeluarkan pemberitahuan kepada pihak berwenang terkait dan menunda kasus tersebut selama dua minggu.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

uni togel