MADURAI: Kolektor Dr S Aneesh Sekhar telah memulai penyelidikan atas dugaan penguburan bayi laki-laki berusia satu tahun oleh sebuah LSM dengan menggunakan dokumen palsu. Kwitansi krematorium palsu yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa seorang bocah laki-laki berusia satu tahun bernama Manickam yang diduga berada di bawah asuhan Idhayam Trust meninggal karena Covid di Rumah Sakit Rajaji (GRH) pada Selasa.
Jika seseorang mempercayai tanda terima tersebut, anak tersebut akan menjadi korban Covid pediatrik pertama di GRH selama gelombang kedua dan yang termuda kedua. Khususnya, bayi baru lahir berusia tiga hari yang meninggal pada Agustus tahun lalu merupakan korban Covid terbaru dari Madurai yang meninggal di GRH.
Penyelidikan dengan otoritas GRH mengungkapkan bahwa tidak ada bayi yang dirawat di rumah sakit seperti yang diklaim dalam tanda terima krematorium, baik di bangsal pediatrik Covid maupun non-Covid. Sementara itu, sumber di krematorium Thathaneri membenarkan bahwa kuitansi krematorium itu palsu.
Menurut catatan krematorium yang diakses TNIE, nomor kuitansi yang disebutkan dalam kuitansi palsu itu sesuai dengan kuitansi yang dikeluarkan pihak krematorium pada 16 Mei lalu. Menurut dokumen asli, seorang pria berusia 75 tahun bernama Ganesan dirawat di krematorium. LSM yang sama meninggal karena usia tua pada 16 Mei dan dikremasi pada hari yang sama.
Direktur eksekutif Idhayam Trust GR Sivakumar tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Insiden itu menimbulkan kecurigaan tentang latar belakang bayi yang dimakamkan dengan dalih korban Covid. Berbicara kepada TNIE, Kolektor Aneesh Sekhar berkata, “Penyelidikan telah dimulai.”
MADURAI: Kolektor Dr S Aneesh Sekhar telah memulai penyelidikan atas dugaan penguburan bayi laki-laki berusia satu tahun oleh sebuah LSM dengan menggunakan dokumen palsu. Kwitansi krematorium palsu yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa seorang bocah laki-laki berusia satu tahun bernama Manickam yang diduga berada di bawah asuhan Idhayam Trust meninggal karena Covid di Rumah Sakit Rajaji (GRH) pada Selasa. Jika seseorang mempercayai tanda terima tersebut, anak tersebut akan menjadi korban Covid pediatrik pertama di GRH selama gelombang kedua dan yang termuda kedua. Khususnya, bayi baru lahir berusia tiga hari yang meninggal pada Agustus tahun lalu merupakan korban Covid terbaru dari Madurai yang meninggal di GRH. Penyelidikan dengan otoritas GRH mengungkapkan bahwa tidak ada bayi yang dirawat di rumah sakit seperti yang diklaim dalam tanda terima krematorium, baik di bangsal pediatrik Covid maupun non-Covid. Sementara itu, sumber di krematorium Thathaneri mengonfirmasi bahwa kuitansi krematorium adalah fake.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Menurut catatan krematorium yang diakses TNIE, nomor kuitansi yang disebutkan dalam kuitansi palsu itu sesuai dengan kuitansi yang dikeluarkan pihak krematorium pada 16 Mei lalu. Menurut dokumen asli, seorang pria berusia 75 tahun bernama Ganesan dirawat di krematorium. LSM yang sama meninggal karena usia tua pada 16 Mei dan dikremasi pada hari yang sama. Direktur eksekutif Idhayam Trust GR Sivakumar tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Insiden itu menimbulkan kecurigaan tentang latar belakang bayi yang dimakamkan dengan dalih korban Covid. Berbicara kepada TNIE, Kolektor Aneesh Sekhar berkata, “Penyelidikan telah dimulai.”