VILLUPURAM: Dua tukang batu yang sedang mengerjakan lubang got bekas di sebuah rumah baru, dilaporkan meninggal karena mati lemas di desa Kondur di Villupuram pada hari Senin. Polisi mengatakan penyebab pasti sesak napas belum diketahui.
Almarhum – G Iyanar (38) dan K Manikandan (35) – adalah tukang batu selama 12 tahun dan tinggal di dekat desa Paakam, kata sumber. Mereka sedang membangun rumah yang terhubung dengan toko kelontong, dan proyek tersebut hampir selesai. Hanya dinding saluran pembuangan saja yang harus diplester, kata polisi.
Namun, mereka mati lemas setelah memasuki saluran pembuangan pada hari Senin. Sumber lokal mengatakan mereka tewas seketika.
“Selokan itu belum digunakan. Para pria tersebut mungkin mati lemas karena kurangnya sirkulasi udara atau karena kebocoran gas beracun dari saluran pembuangan terdekat.
Kami belum bisa memastikan penyebab pastinya,” kata Inspektur Polisi N Sreenatha seraya menambahkan bahwa otopsi akan dilakukan di Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit Pemerintah Mundiyambakkam. Sreenatha menambahkan, penyelidikan sedang dilakukan dan berdasarkan rincian yang muncul, akan diajukan kasus terhadap pemilik rumah Sekar (50).
‘Meninggal di tempat’
Mereka sedang membangun rumah dan proyeknya hampir selesai. Mereka mati lemas setelah memasuki tangki septik pada hari Senin, kata sumber setempat.
VILLUPURAM: Dua tukang batu yang sedang mengerjakan lubang got bekas di sebuah rumah baru, dilaporkan meninggal karena mati lemas di desa Kondur di Villupuram pada hari Senin. Polisi mengatakan penyebab pasti sesak napas belum diketahui. Almarhum – G Iyanar (38) dan K Manikandan (35) – adalah tukang batu selama 12 tahun dan tinggal di dekat desa Paakam, kata sumber. Mereka sedang membangun rumah yang terhubung dengan toko kelontong, dan proyek tersebut hampir selesai. Hanya dinding saluran pembuangan saja yang harus diplester, kata polisi. Namun, mereka mati lemas setelah memasuki saluran pembuangan pada hari Senin. Sumber lokal mengatakan mereka tewas seketika. “Selokan itu belum digunakan. Para pria tersebut mungkin mati lemas karena kurangnya sirkulasi udara atau karena kebocoran gas beracun dari saluran pembuangan terdekat.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Kami belum bisa memastikan penyebab pastinya,” kata Inspektur Polisi N Sreenatha seraya menambahkan bahwa otopsi akan dilakukan di Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit Pemerintah Mundiyambakkam. Sreenatha menambahkan, penyelidikan sedang dilakukan dan berdasarkan rincian yang muncul, akan diajukan kasus terhadap pemilik rumah Sekar (50). ‘Meninggal di Tempat’ Mereka sedang membangun rumah dan proyeknya hampir selesai. Mereka mati lemas setelah memasuki tangki septik pada hari Senin, kata sumber setempat.