COONOOR: Menteri Pertahanan Rajnath Singh berbicara kepada mahasiswa Sekolah Staf Layanan Pertahanan (DSSC) di Wellington pada hari Minggu. Ia mengatakan perubahan transformatif dalam pendidikan militer akan memungkinkan negara tersebut untuk secara efektif mengatasi tantangan keamanan nasional yang muncul.
Di antara reformasi struktural utama, menteri menyebutkan pembentukan komando gabungan karena pasukan India harus mengembangkan konsep dan doktrin operasional terintegrasi untuk berperang bersama. Restrukturisasi markas tentara, desentralisasi pengambilan keputusan, penciptaan kekuatan linier yang berorientasi masa depan adalah reformasi lain yang ia soroti.
Mengenai inisiatif modernisasi angkatan bersenjata, ia mengatakan bahwa Rafale telah mengakhiri penantian panjang pesawat generasi berikutnya. Tank tempur utama Arjun, helikopter utilitas ringan, pengembangan sistem penanggulangan untuk kendaraan tempur lapis baja dan modernisasi senjata pertahanan udara adalah beberapa langkah lainnya, ujarnya. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal MM Naravane dan Komandan DSSC Letjen MJS Kahlon.
Menteri Pertahanan memberi tahu para perwira mahasiswa bahwa reformasi struktural besar-besaran terkait dengan pembentukan komando gabungan, yang mengalami kemajuan pesat. Diskusi mengenai konsep komando ini, dan implementasinya berlangsung sangat cepat dengan pembentukan komando teater terpadu, pasukan India harus mengembangkan konsep dan doktrin operasional terpadu untuk berperang bersama, kata Singh.
“Kelompok tempur terpadu akan menjadi kelompok baru yang bersatu melawan musuh,” kata Menhan. Gagasan ‘Tour of Duty’ akan berubah menjadi reformasi yang mengubah permainan di masa depan yang membuat angkatan bersenjata lebih gesit, kata Menteri Pertahanan. Pembentukan komisi tetap perwira perempuan di bidang pertahanan merupakan langkah memanfaatkan peluang yang terlewatkan untuk meningkatkan peran perempuan dalam keamanan nasional, kata Menhan.
COONOOR: Menteri Pertahanan Rajnath Singh berbicara kepada mahasiswa Sekolah Staf Layanan Pertahanan (DSSC) di Wellington pada hari Minggu. Ia mengatakan perubahan transformatif dalam pendidikan militer akan memungkinkan negara tersebut untuk secara efektif mengatasi tantangan keamanan nasional yang muncul. Di antara reformasi struktural utama, menteri menyebutkan pembentukan komando gabungan karena pasukan India harus mengembangkan konsep dan doktrin operasional terintegrasi untuk berperang bersama. Restrukturisasi markas tentara, desentralisasi pengambilan keputusan, penciptaan kekuatan linier yang berorientasi masa depan adalah reformasi lain yang ia soroti. Mengenai inisiatif modernisasi angkatan bersenjata, ia mengatakan bahwa Rafale telah mengakhiri penantian panjang pesawat generasi berikutnya. Tank tempur utama Arjun, helikopter utilitas ringan, pengembangan sistem penanggulangan untuk kendaraan tempur lapis baja dan modernisasi senjata pertahanan udara adalah beberapa langkah lainnya, ujarnya. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal MM Naravane dan Komandan DSSC Letjen MJS Kahlon hadir dalam kesempatan tersebut.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Menteri Pertahanan memberi tahu para perwira mahasiswa bahwa reformasi struktural besar-besaran terkait dengan pembentukan komando gabungan, yang mengalami kemajuan pesat. Diskusi mengenai konsep komando ini, dan implementasinya berlangsung sangat cepat dengan pembentukan komando teater terpadu, pasukan India harus mengembangkan konsep dan doktrin operasional terpadu untuk berperang bersama, kata Singh. “Kelompok tempur terpadu akan menjadi kelompok baru yang bersatu melawan musuh,” kata Menhan. Gagasan ‘Tour of Duty’ akan berubah menjadi reformasi yang mengubah permainan di masa depan yang membuat angkatan bersenjata lebih gesit, kata Menteri Pertahanan. Pembentukan komisi tetap perwira perempuan di bidang pertahanan merupakan sebuah langkah untuk memanfaatkan peluang yang terlewatkan untuk meningkatkan peran perempuan dalam keamanan nasional, kata Menteri Pertahanan.