Layanan Berita Ekspres
CHENNAI: Menteri Kehutanan Dindigul C Seenivasan pada hari Kamis menolak permintaan izin berburu kelinci dari MLA AIADMK sebagai bagian dari perayaan bulan Tamil Maasi di beberapa bagian Madurai dan distrik selatan lainnya.
Seenivasan menyarankan legislator untuk menjadikan perayaan tersebut sebagai acara vegetarian.
Pada jam tanya jawab di Majelis, P Periyapullan, MLA mewakili daerah pemilihan Melur, mengatakan bahwa selama bulan Tamil Maasi, setelah festival Shivaratri, orang-orang di banyak wilayah di distrik selatan pergi untuk ‘Pari vettai’ (berburu kelinci). mengorbankan. mereka kepada dewa keluarga mereka (Kula Deivam). Namun petugas kehutanan menghentikan praktik ini karena adanya peraturan. Dia mengatakan orang-orang menganggap ketidakmampuan mereka melakukan ‘Pari Vettai’ sebagai ‘Deiva Kutham’ (pelanggaran terhadap dewa keluarga).
Periyapullan mengatakan masyarakat berburu kelinci di dataran, bukan di kawasan hutan, dan meminta Menteri mengizinkannya dengan melonggarkan aturan.
Menteri menjawab, pembentuk undang-undang meminta sesuatu yang tidak boleh dilakukan karena pembunuhan terhadap satwa liar merupakan pelanggaran hukum. “Periyapullan harus menasihati masyarakat untuk menjadikan ibadah mereka sebagai vegetarian tanpa membunuh hewan liar,” kata menteri.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
CHENNAI: Menteri Kehutanan Dindigul C Seenivasan pada hari Kamis menolak permintaan izin berburu kelinci dari MLA AIADMK sebagai bagian dari perayaan bulan Tamil Maasi di beberapa bagian Madurai dan distrik selatan lainnya. Seenivasan menyarankan legislator untuk menjadikan perayaan tersebut sebagai acara vegetarian. Pada jam tanya jawab di Majelis, P Periyapullan, MLA mewakili daerah pemilihan Melur, mengatakan bahwa selama bulan Tamil Maasi, setelah festival Shivaratri, orang-orang di banyak wilayah di distrik selatan pergi untuk ‘Pari vettai’ (berburu kelinci). mengorbankan. mereka kepada dewa keluarga mereka (Kula Deivam). Namun petugas kehutanan menghentikan praktik ini karena adanya aturan. Dia mengatakan orang-orang menganggap ketidakmampuan mereka melakukan ‘Pari Vettai’ sebagai ‘Deiva Kutham’ (pelanggaran terhadap dewa keluarga).googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad- 8052921-2 ‘); ); Periyapullan mengatakan masyarakat berburu kelinci di dataran, bukan di kawasan hutan, dan meminta Menteri mengizinkannya dengan melonggarkan aturan. Menteri menjawab, pembentuk undang-undang meminta sesuatu yang tidak boleh dilakukan karena pembunuhan terhadap satwa liar merupakan pelanggaran hukum. “Periyapullan harus menasihati masyarakat untuk menjadikan ibadah mereka sebagai vegetarian tanpa membunuh hewan liar,” kata menteri. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp