THENI: Pemimpin AIADMK O Panneerselvam telah mengklaim bahwa dia siap mengundurkan diri dari semua jabatan partai, dan menanyakan apakah pemimpin partai Edappadi K Palaniswami bersedia melakukan hal yang sama. “Kalau dia setuju mundur, kita sama-sama kehilangan gelar dan bersama-sama bertemu kader untuk memperkuat partai. Kemudian biarkan kader memilih siapa yang mau memimpin AIADMK,” ujarnya.
Berbicara di kediamannya pada Senin malam, Panneerselvam berkata, “Saya telah bekerja sebagai koordinator partai selama empat tahun terakhir. Tapi saya dihina oleh Palaniswami selama rapat dewan umum. Dengan dalih menyelenggarakan aksi unjuk rasa menyambut EPS, mantan menteri CV Shanmugam membuat kemacetan parah di tujuh tempat di Chennai pada hari itu. Petugas keamanan harus menurunkan saya di tempat tersebut melalui rute alternatif.”
“AIADMK seperti rumah saya sendiri… Bukan milik leluhur Palaniswami. Ketika kami menghadapi kekalahan terburuk kami dalam pemilihan parlemen pada tahun 2019, saya mengatakan kepada para menteri saat itu untuk mengundurkan diri dan bekerja di antara rakyat sebelum mempersiapkan pemilihan Majelis. Tapi Palaniswami dan para pendukungnya tidak mengindahkan saran saya,” kata Panneerselvam. Lebih dari 200 kader AIADMK mengikuti pertemuan tersebut.
THENI: Pemimpin AIADMK O Panneerselvam telah mengklaim bahwa dia siap mengundurkan diri dari semua jabatan partai, dan menanyakan apakah pemimpin partai Edappadi K Palaniswami bersedia melakukan hal yang sama. “Kalau dia setuju mundur, kita sama-sama kehilangan gelar dan bersama-sama bertemu kader untuk memperkuat partai. Kemudian biarkan kader memilih siapa yang mau memimpin AIADMK,” ujarnya. Berbicara di kediamannya pada Senin malam, Panneerselvam berkata, “Saya telah bekerja sebagai koordinator partai selama empat tahun terakhir. Tapi saya dihina oleh Palaniswami selama rapat dewan umum. Dengan dalih menyelenggarakan aksi unjuk rasa menyambut EPS, mantan menteri CV Shanmugam membuat kemacetan parah di tujuh tempat di Chennai pada hari itu. Petugas keamanan harus menurunkan saya di tempat tersebut melalui rute alternatif.” “AIADMK seperti rumah saya sendiri… Bukan milik leluhur Palaniswami. Ketika kami menghadapi kekalahan terburuk kami dalam pemilihan parlemen pada tahun 2019, saya mengatakan kepada para menteri saat itu untuk mengundurkan diri dan bekerja di antara rakyat sebelum mempersiapkan pemilihan Majelis. Tapi Palaniswami dan para pendukungnya tidak mengindahkan saran saya,” kata Panneerselvam. Lebih dari 200 kader AIADMK berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); );