COIMBATORE: Dokter di Rumah Sakit Coimbatore Medical College (CMCH) melakukan prosedur unik pada pasien berusia 55 tahun dengan riwayat masalah jantung. Prosedur ini diyakini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di rumah sakit pemerintah di negara bagian tersebut.
Pasien warga Coimbatore mengalami serangan jantung pada Oktober 2018 dan menjalani angioplasti di CMCH. Dia dilaporkan mengalami serangan lagi dan dirawat di rumah sakit pada 28 Februari. Ahli jantung mendiagnosisnya dengan in-stent restenosis (ISR), suatu kondisi di mana arteri menyempit meski sudah dipasang stent. Dr J Nambirajan, kepala departemen kardiologi, mengatakan stent yang dipasang sebelumnya telah menyempit hingga lebih dari 90 persen diameternya.
Dokter memutuskan untuk melakukan angioplasti balon yang mengelusi obat, di mana kondisi ini diobati tanpa memasang stent tambahan. Dokter telah memperluas stent dengan alat berlapis balon yang akan mencegah kontraksi.
“Restenosis adalah penyempitan kembali pembuluh darah pada tempat yang telah dirawat sebelumnya. Penggunaan balon berlapis obat berpotensi menghambat pembelahan sel, membatasi jumlah restenosis, atau menghambat pertumbuhan kembali setelah perawatan,” kata Dr J Nambirajan. “Angioplasti balon berlapis obat (DCB) mirip dengan prosedur angioplasti balon, tapi ada penambahan lapisan obat antiproliferatif di atas balon, yang bisa membantu mencegah restenosis,” tambah dokter.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
COIMBATORE: Dokter di Rumah Sakit Coimbatore Medical College (CMCH) melakukan prosedur unik pada pasien berusia 55 tahun dengan riwayat masalah jantung. Prosedur ini diyakini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di rumah sakit pemerintah di negara bagian tersebut. Pasien warga Coimbatore mengalami serangan jantung pada Oktober 2018 dan menjalani angioplasti di CMCH. Dia dilaporkan mengalami serangan lagi dan dirawat di rumah sakit pada 28 Februari. Ahli jantung mendiagnosisnya dengan in-stent restenosis (ISR), suatu kondisi di mana arteri menyempit meski sudah dipasang stent. Dr J Nambirajan, kepala departemen kardiologi, mengatakan stent yang dipasang sebelumnya telah menyempit hingga lebih dari 90 persen diameternya. Dokter memutuskan untuk melakukan angioplasti balon yang mengelusi obat, di mana kondisi ini diobati tanpa memasang stent tambahan. Dokter melebarkan stent dengan bahan berlapis balon yang akan mencegah kontraksi.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); “Restenosis adalah penyempitan kembali pembuluh darah pada tempat yang telah dirawat sebelumnya. Penggunaan balon berlapis obat berpotensi menghambat pembelahan sel, membatasi jumlah restenosis, atau menghambat pertumbuhan kembali setelah perawatan,” kata Dr J Nambirajan. “Angioplasti balon berlapis obat (DCB) mirip dengan prosedur angioplasti balon, tapi ada penambahan lapisan obat antiproliferatif di atas balon, yang bisa membantu mencegah restenosis,” tambah dokter tersebut. Ikuti saluran New Indian Express di WhatsApp