NILGIRIS: Dua petugas kehutanan di wilayah Kotagiri pada hari Senin diduga dipindahkan karena gagal menghentikan menantu menteri negara, pemilik perkebunan Medanad, untuk meratakan sebagian lahan di hutan lindung dan otoritas yang lebih tinggi untuk menginformasikan tentang insiden tersebut. .
Kepala Konservator Srinivas R Reddy pada hari Senin mengeluarkan perintah untuk memindahkan petugas kawasan hutan Kotagiri AMN Siva ke perhutanan sosial di kawasan hutan Hosur dan A Dhanabalan ke Suaka Harimau Srivilliputhur Megamalai (SMTR). S Gowtham, petugas hutan distrik Nilgiris, melayani perintah tersebut pada hari Selasa.
Sumber resmi mengatakan bahwa personel kehutanan ini seharusnya memberi tahu DFO tentang perambahan yang terjadi di wilayah yurisdiksi mereka. Namun, karena pihak kehutanan gagal melakukan hal tersebut, DFO sendiri mengajukan kasus terhadap manajer perkebunan Balamurugan dan dua manajer setelah mendapat informasi. Belakangan, menantu menteri, D Sivakumar, ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus tersebut.
BACA JUGA | Manajer perkebunan swasta ditahan karena pelebaran jalan di hutan lindung di Tamil Nadu
Selain meratakan jalan hutan lindung tanpa mendapat izin dari departemen kehutanan, pihak perkebunan juga diduga menebang pohon di hutan lindung. Meskipun DFO telah meminta penjelasan melalui memo pada 11 April, Siva dan Dhanabalan juga gagal memberikan tanggapan, tambah sumber.
Surjit K Chaudhary, koordinator Konfederasi Masyarakat Lingkungan Nilgiris (Kamar Kotagiri), menuntut agar kawasan yang rata itu dikembalikan ke kondisi semula.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
NILGIRIS: Dua petugas kehutanan di wilayah Kotagiri pada hari Senin diduga dipindahkan karena gagal menghentikan menantu menteri negara, pemilik perkebunan Medanad, untuk meratakan sebagian lahan di hutan lindung dan otoritas yang lebih tinggi untuk menginformasikan tentang insiden tersebut. . Kepala Konservator Srinivas R Reddy pada hari Senin mengeluarkan perintah untuk memindahkan petugas kawasan hutan Kotagiri AMN Siva ke perhutanan sosial di kawasan hutan Hosur dan A Dhanabalan ke Suaka Harimau Srivilliputhur Megamalai (SMTR). S Gowtham, petugas hutan distrik Nilgiris, melayani perintah tersebut pada hari Selasa. Sumber resmi mengatakan bahwa personel kehutanan ini seharusnya memberi tahu DFO tentang perambahan yang terjadi di wilayah yurisdiksi mereka. Namun, karena pihak kehutanan gagal melakukan hal tersebut, DFO sendiri mengajukan kasus terhadap manajer perkebunan Balamurugan dan dua manajer setelah mendapat informasi. Belakangan, menantu menteri, D Sivakumar, ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus tersebut.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); BACA JUGA | Manajer perkebunan swasta ditahan karena pelebaran jalan di hutan lindung di Tamil Nadu Selain meratakan jalan hutan lindung tanpa mendapat izin dari departemen kehutanan, pihak perkebunan juga diduga menebang pohon di hutan lindung. Meskipun DFO telah meminta penjelasan melalui memo pada 11 April, Siva dan Dhanabalan juga gagal memberikan tanggapan, tambah sumber. Surjit K Chaudhary, koordinator Konfederasi Masyarakat Lingkungan Nilgiris (Kamar Kotagiri), menuntut agar kawasan yang rata itu dikembalikan ke kondisi semula. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp