CHENNAI: Pada hari kedua, Majelis Negara menyaksikan perdebatan sengit mengenai pemadaman listrik yang terjadi di negara bagian tersebut selama perdebatan mengenai mosi ucapan terima kasih atas pidato Gubernur. Berbicara tentang mosi untuk mengundurkan diri Gubernur, pemimpin partai oposisi utama Edappadi K Palaniswami pada hari Rabu menyalahkan pemerintah petahana DMK atas pemadaman listrik yang parah di negara bagian tersebut.
Menanggapi tudingannya, Menteri Ketenagalistrikan V Senthil Balaji mengatakan pemadaman listrik juga merupakan hal yang rutin terjadi di pemerintahan eks AIADMK dan ia menyebutkan jumlah pemadaman listrik pada masa rezim AIADMK. Lebih lanjut, ia menuding pemerintahan lama AIADMK tidak menyediakan unit pembangkit listrik milik negara secara penuh dan membeli listrik dari perusahaan swasta dengan harga tinggi. Setelah akuisisi besar-besaran, negara harus membayar Rs 13.000 crore sebagai bunga saja untuk pinjaman TANGEDCO.
Dia lebih lanjut menambahkan bahwa pemerintah saat ini telah mengambil langkah-langkah untuk menurunkan suku bunga mengikuti instruksi dari Ketua Menteri dan diharapkan bunga untuk TANGEDCO akan mendapat potongan sebesar Rs 2,000 crore. Dan lebih lanjut beliau menambahkan, untuk mendapatkan rincian lengkap mengenai kesalahan pengelolaan TANGEDCO yang dilakukan pemerintahan sebelumnya, akan dilakukan kajian strategis secara detail terhadap struktur keuangan dan kepengurusan TANGEDCO dan TANTRANSCO.
Senthil Balaji menuding pemerintahan eks AIADMK membeli listrik dari perusahaan swasta dengan harga mahal, padahal kontraknya berjangka panjang 15 tahun 25 tahun. Perlu diingat bahwa DPR juga menyaksikan perdebatan serupa mengenai kinerja TANGEDCO dan pemadaman listrik pada hari Selasa.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
CHENNAI: Pada hari kedua, Majelis Negara menyaksikan perdebatan sengit mengenai pemadaman listrik yang terjadi di negara bagian tersebut selama perdebatan mengenai mosi ucapan terima kasih atas pidato Gubernur. Berbicara tentang mosi untuk mengundurkan diri Gubernur, pemimpin partai oposisi utama Edappadi K Palaniswami pada hari Rabu menyalahkan pemerintah petahana DMK atas pemadaman listrik yang parah di negara bagian tersebut. Menanggapi tudingannya, Menteri Ketenagalistrikan V Senthil Balaji mengatakan pemadaman listrik juga merupakan hal yang rutin terjadi di pemerintahan eks AIADMK dan ia menyebutkan jumlah pemadaman listrik pada masa rezim AIADMK. Lebih lanjut, ia menuding pemerintahan lama AIADMK tidak menyediakan seluruh kapasitas pembangkit listrik negara dan membeli listrik dari perusahaan swasta dengan harga tinggi. Setelah akuisisi besar-besaran, negara harus membayar Rs 13.000 crore sebagai bunga saja untuk pinjaman TANGEDCO. Dia lebih lanjut menambahkan bahwa pemerintah saat ini telah mengambil langkah-langkah untuk menurunkan suku bunga mengikuti instruksi dari Ketua Menteri dan diharapkan bunga untuk TANGEDCO akan mendapat potongan sebesar Rs 2,000 crore. Dan lebih lanjut beliau menambahkan, untuk mendapatkan rincian lengkap mengenai kesalahan pengelolaan TANGEDCO yang dilakukan pemerintahan sebelumnya, maka akan dilakukan kajian strategis secara detail terhadap keuangan dan struktur kepengurusan TANGEDCO dan TANTRANSCO.googletag.cmd.push(function() googletag .display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Senthil Balaji menuding pemerintahan eks AIADMK membeli listrik dari perusahaan swasta dengan harga mahal, padahal kontraknya berjangka panjang 15 tahun 25 tahun. Perlu diingat bahwa DPR juga menyaksikan perdebatan serupa mengenai kinerja TANGEDCO dan pemadaman listrik pada hari Selasa. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp