Oleh Layanan Berita Ekspres

MADURAI: Majelis hakim Madurai di Pengadilan Tinggi Madras mengamati bahwa jika anak yang belum lahir diberi pilihan, pasti ia tidak ingin dilahirkan.

Hal serupa diungkapkan Hakim GR Swaminathan ketika gadis yang sedang hamil hampir 11 minggu itu awalnya menyatakan keengganannya untuk menggugurkan kandungannya. Dia mencatat putusan hakim divisi di mana pengadilan menolak untuk mengizinkan aborsi janin karena gadis di bawah umur tidak bersedia untuk mengakhiri kehamilannya. Namun Hakim Swaminathan punya pandangan berbeda. Ia mengatakan, persoalan tersebut tidak bisa diputuskan hanya berdasarkan keinginan korban dan mengabaikan kepentingan anak yang dikandungnya.

“Saat kita merayakan kehidupan, doa spiritual yang utama adalah agar ada pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian,” ujarnya. Dia mengutip sebuah syair dari Thirukkural yang berarti “Jika ada sesuatu yang diinginkan, itu harus berupa kebebasan dari kelahiran” selain beberapa syair dari lagu ‘Bhaja Govindam’ karya Adi Shankara untuk menyampaikan maksudnya.

Hakim menunjukkan bahwa ayah dari anak tersebut tampaknya terlibat dalam banyak kasus kriminal termasuk pembunuhan dan bahwa gadis di bawah umur tersebut tidak mampu menghidupi dirinya sendiri. Meskipun gadis tersebut menemani terdakwa atas kemauannya sendiri, secara teknis kasus tersebut masih merupakan kasus POCSO, tambahnya lebih lanjut. Menempatkan dirinya (pengadilan) pada posisi anak yang belum lahir, Hakim Swaminathan mengatakan, “Jika pilihan diberikan kepada janin yang sekarang berada di dalam rahim anak di bawah umur, maka pasti akan dinyatakan bahwa ia tidak ingin dilahirkan.”

Namun dia segera menambahkan, “Namun, saya terhindar dari kesulitan mengambil keputusan sulit dan mengesampingkan sudut pandang korban,” karena gadis tersebut kemudian setuju untuk mengakhiri kehamilannya.

Dia mengizinkan permohonan tersebut dan mengeluarkan arahan untuk memastikan bahwa laporan akhir dalam kasus ini diserahkan sesegera mungkin. Dia juga mengarahkan pengadilan khusus terkait untuk mengeluarkan perintah yang sesuai untuk kompensasi sementara agar gadis tersebut dibayar Rs 5.000 per bulan selama tiga tahun. Dia lebih lanjut memastikan bahwa gadis itu dirawat oleh paman dari pihak ayah karena ayahnya telah meninggal dan ibunya dalam kondisi tidak sehat.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Togel