CHENNAI: Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan dan Pemasyarakatan Sunil Kumar Singh mengatakan tidak ada perlakuan istimewa yang diberikan kepada mantan menteri M Manikandan seperti yang dituduhkan di penjara Saidapet. Dia menanggapi tuduhan bahwa Manikandan dipindahkan ke Penjara Pusat Puzhal setelah pemeriksaan mendadak menemukan bahwa AC portabel dan tempat tidur sofa telah disediakan untuknya.
Pejabat tersebut mengatakan kepada TNIE bahwa dia dipindahkan ke Penjara Pusat Puzhal sesuai dengan prosedur yang ditetapkan sejak Maret 2020, bulan ketika pandemi merebak.
“Orang itu (Manikandan) tidak bergerak sendiri pada hari Minggu, melainkan bersama rombongan yang berjumlah 50 orang. Ini adalah prosedur normal, ”jelas pejabat itu, menjelaskan prosedurnya.
“Tidak ada yang langsung dipindahkan ke lapas pusat, tapi ditahan di sub-lapas minimal seminggu dan harus menjalani tes Covid. Durasinya tergantung kapasitas di lapas,” imbuhnya.
Dia menyindir bahwa penjara bawah tanah memiliki fasilitas yang buruk dibandingkan dengan penjara pusat dan menambahkan bahwa “bahkan ruang sipir di penjara bawah tanah hanya akan memiliki kursi. Kebanyakan orang mau ke Lapas Pusat karena di sana ada kantin, WhatsApp video call antara lain,” imbuhnya.
Ketika ditanya tentang kebenaran pemeriksaan mendadak tersebut, pejabat tersebut mengatakan, “Kami memiliki tim kewaspadaan dan melakukan begitu banyak hal rahasia. Kami tidak dapat terus mengumumkan kepada semua orang. Tanpa menemukan bukti yang tepat, saya tidak dapat membuat pernyataan apa pun,” kata Singh. Personel polisi yang dikerahkan di dekat penjara Saidapet membenarkan pernyataan Singh.
CHENNAI: Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan dan Pemasyarakatan Sunil Kumar Singh mengatakan tidak ada perlakuan istimewa yang diberikan kepada mantan menteri M Manikandan seperti yang dituduhkan di penjara Saidapet. Dia menanggapi tuduhan bahwa Manikandan dipindahkan ke Penjara Pusat Puzhal setelah pemeriksaan mendadak menemukan bahwa AC portabel dan tempat tidur sofa telah disediakan untuknya. Pejabat tersebut mengatakan kepada TNIE bahwa dia dipindahkan ke Penjara Pusat Puzhal sesuai dengan prosedur yang ditetapkan sejak Maret 2020, bulan ketika pandemi merebak. “Orang itu (Manikandan) tidak bergerak sendiri pada hari Minggu, melainkan bersama rombongan yang berjumlah 50 orang. Ini adalah prosedur normal,” pejabat tersebut menjelaskan, dan procedure.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); “Tidak ada yang langsung dipindahkan ke lapas pusat, tapi ditahan di sub-lapas minimal seminggu dan harus menjalani tes Covid. Durasinya tergantung kapasitas di lapas,” tambahnya. Dia menyindir bahwa penjara bawah tanah memiliki fasilitas yang buruk dibandingkan dengan penjara pusat dan menambahkan bahwa “bahkan ruang sipir di penjara bawah tanah hanya akan memiliki kursi. Kebanyakan orang mau ke Lapas Pusat karena di sana ada kantin, WhatsApp video call antara lain,” imbuhnya. Ketika ditanya tentang kebenaran pemeriksaan mendadak tersebut, pejabat tersebut mengatakan, “Kami memiliki tim kewaspadaan dan melakukan begitu banyak hal rahasia. Kami tidak dapat terus mengumumkan kepada semua orang. Tanpa menemukan bukti yang tepat, saya tidak dapat membuat pernyataan apa pun,” kata Singh. Personel polisi yang dikerahkan di dekat penjara Saidapet membenarkan pernyataan Singh.