MADURAI: Berbagai isu termasuk meluapnya limbah, jalan rusak dan perambahan lahan diangkat oleh warga selama pertemuan penanganan keluhan zonal yang diadakan di Zona tiga pada hari Selasa. Permohonan untuk mengubah nama pajak properti diajukan pada hari yang sama. Rapat tersebut dipimpin oleh Wali Kota V Indirani, Wakil Wali Kota T Nagarajan, Wakil Komisaris Perusahaan Madurai PMN Mujubeer Rahman, dan Presiden Zona Tiga P Pandi Selvi.
Seorang aktivis sosial dari distrik tersebut mengajukan petisi yang menuduh bahwa limbah dari saluran terbuka meluap ke jalan dekat Madura College di Bangsal 55. Puing-puing konstruksi juga rutin dibuang di dekat bank SBI di Bangsal 51, tambahnya.
Anggota dewan dari Lingkungan 67 DC Naganathan mengupayakan tindakan untuk menyediakan fasilitas dasar di kuburan Virattipathu. “Panjang jalan sepanjang 9 kaki di kawasan itu berkurang menjadi 7 kaki karena adanya perambahan, yang harus dibersihkan secepatnya. Perusahaan kota juga harus menggunakan kendaraan pengikis lumpur untuk membersihkan sumur stasiun pompa, daripada menggunakan cara manual. buruh,” tambahnya.
Sekelompok aktivis telah mengajukan petisi yang menuduh lampu jalan antara stasiun kereta api dan jalan balai kota tidak berfungsi selama dua bulan. Kelompok lain dari Kelurahan 56 meminta perusahaan kota untuk segera mengambil tindakan terhadap ternak yang tersesat di jalan umum. Anggota VCK, Muthu dari Kelurahan 59, mengaku limbah tersebut tercampur dengan saluran air sehingga menimbulkan gangguan kesehatan.
Walikota mengatakan para pejabat akan melakukan inspeksi lapangan di wilayah dimana pengaduan diajukan sebagai bagian dari inisiatif baru. Lebih dari 80 petisi telah diserahkan kepada walikota pada hari Selasa.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
MADURAI: Berbagai isu termasuk meluapnya limbah, jalan rusak dan perambahan lahan diangkat oleh warga selama pertemuan penanganan keluhan zonal yang diadakan di Zona tiga pada hari Selasa. Permohonan untuk mengubah nama pajak properti diajukan pada hari yang sama. Rapat tersebut dipimpin Wali Kota V Indirani, Wakil Wali Kota T Nagarajan, Wakil Komisaris Perusahaan Madurai PMN Mujubeer Rahman, dan Presiden Zona Tiga P Pandi Selvi. Seorang aktivis sosial dari distrik tersebut mengajukan petisi yang menuduh bahwa limbah dari saluran terbuka meluap ke jalan dekat Madura College di Bangsal 55. Puing-puing konstruksi juga rutin dibuang di dekat bank SBI di Bangsal 51, tambahnya. Anggota dewan dari Lingkungan 67 DC Naganathan mengupayakan tindakan untuk menyediakan fasilitas dasar di kuburan Virattipathu. “Panjang jalan sepanjang 9 kaki di kawasan itu berkurang menjadi 7 kaki karena adanya perambahan, yang harus dibersihkan secepatnya. Perusahaan kota juga harus menggunakan kendaraan pengikis lumpur untuk membersihkan sumur stasiun pompa, daripada menggunakan cara manual. buruh,” tambahnya. Sekelompok aktivis telah mengajukan petisi yang menuduh lampu jalan antara stasiun kereta api dan jalan balai kota tidak berfungsi selama dua bulan. Kelompok lain dari Kelurahan 56 meminta perusahaan kota untuk segera mengambil tindakan terhadap ternak yang tersesat di jalan umum. Anggota VCK, Muthu dari Kelurahan 59, mengaku limbah tersebut tercampur dengan saluran air sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Walikota mengatakan para pejabat akan melakukan inspeksi lapangan di wilayah dimana pengaduan diajukan sebagai bagian dari inisiatif baru. Lebih dari 80 petisi telah diserahkan kepada walikota pada hari Selasa. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsAppgoogletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); );