Layanan Berita Ekspres
DHARMAPURI: Untuk mengatasi meningkatnya sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang, Pemerintah Kota Dharmapuri telah mulai memasok sampah plastik dalam bentuk terkompresi ke perusahaan swasta. Baru-baru ini, 9,6 ton plastik dipasok ke perusahaan swasta yang bergerak dalam produksi minyak pirolisis.
Ramanacharan, Petugas Kesehatan di Kotamadya Dharmapuri mengatakan, “Pengelolaan limbah padat menjadi tantangan yang semakin meningkat secara global dan Dharmapuri tidak terkecuali. 33 kelurahan di Kotamadya ini menghasilkan rata-rata 22 ton dan selama musim perayaan, jumlah tersebut menghasilkan sekitar 30 ton. Meskipun dapat terurai secara hayati sampah dan plastik yang dapat didaur ulang mudah dibuang, tantangan terbesarnya adalah membersihkan sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang. Salah satu sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang yang paling umum adalah sampah makanan dan rata-rata per hari antara 800 dan 1.200 kg sampah tersebut adalah dihasilkan. dihasilkan.
Baru-baru ini, Pemerintah Kota memberikan limbah tersebut secara gratis kepada perusahaan swasta untuk membersihkan limbah perakitan. Plastik ini dapat diolah dan digunakan dalam pembuatan pipa dan pintu PVC serta digunakan sebagai sumber bahan bakar pada usaha lain,” ujarnya.
Komisaris Kota Chitra Sugumar mengatakan kepada TNIE, “Tidak ada cara yang efisien untuk membuang plastik yang tidak dapat didaur ulang dalam batas yang ditetapkan pemerintah kota. Sebelumnya, kami memiliki unit pengomposan di Thadangam, namun telah ditutup dan empat unit pengomposan mikro telah dibuat. Jadi merupakan sebuah tantangan untuk menyimpan plastik ini dengan aman, itu sebabnya kami memberikannya.”
Chitra juga mengatakan, “Meskipun kami memberikan plastik, kami tetap mengolah sampah tersebut. Plastik yang tidak dapat didaur ulang dibersihkan dan dikompres di Unit Bale di Pusat Mikrokompos Santhaipettai. Di sini, beberapa lusin kg plastik dihancurkan untuk dijadikan satu bentuk selembar kertas. Setelah dihancurkan, dibuat bal plastik seberat 35 kg dan disimpan.”
“Sebelumnya, kami menyuplai plastik ke pabrik semen yang mana plastik tersebut digunakan di unit batu kapur sebagai sumber bahan bakar. Namun, kini kami juga menjajaki bisnis lain,” tambahnya.
“Selain itu, plastik biodegradable juga dibakar dan diubah menjadi pupuk kandang atau pupuk. Masyarakat tertarik dengan pupuk ini dengan harga `1 per kg di Pemerintah Kota,” ujarnya.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
DHARMAPURI: Untuk mengatasi meningkatnya sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang, Pemerintah Kota Dharmapuri telah mulai memasok sampah plastik dalam bentuk terkompresi ke perusahaan swasta. Baru-baru ini, 9,6 ton plastik dipasok ke perusahaan swasta yang bergerak dalam produksi minyak pirolisis. Ramanacharan, Petugas Kesehatan di Kotamadya Dharmapuri mengatakan, “Pengelolaan limbah padat menjadi tantangan yang semakin meningkat secara global dan Dharmapuri tidak terkecuali. 33 kelurahan di Kotamadya ini menghasilkan rata-rata 22 ton dan selama musim perayaan, jumlah tersebut menghasilkan sekitar 30 ton. Meskipun dapat terurai secara hayati sampah dan plastik yang dapat didaur ulang mudah dibuang, tantangan terbesarnya adalah membersihkan sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang. Salah satu sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang yang paling umum adalah sampah makanan dan rata-rata per hari antara 800 dan 1.200 kg sampah tersebut adalah dihasilkan. “Baru-baru ini, Pemerintah Kota memberikan limbah ini secara gratis kepada perusahaan swasta untuk membersihkan limbah perakitan. Plastik ini dapat diolah dan digunakan dalam pembuatan pipa dan pintu PVC serta digunakan sebagai sumber bahan bakar pada usaha lain,” ujarnya. Chitra Sugumar dari TNIE, Komisaris Kota mengatakan, “Tidak ada cara yang efisien untuk membuang plastik yang tidak dapat didaur ulang dalam batas kota. Sebelumnya kami memiliki unit pengomposan di Thadangam, tetapi ditutup dan empat unit pengomposan mikro dibuat. Jadi itu sebuah tantangan untuk menyimpan plastik ini dengan aman, itu sebabnya kami memberikannya.” Chitra juga mengatakan, “Meskipun kami memberikan plastik, kami tetap mengolah sampah tersebut. Plastik yang tidak dapat didaur ulang dibersihkan dan dikompres di Unit Bale di Pusat Mikrokompos Santhaipettai. Di sini, beberapa lusin kg plastik dihancurkan untuk dijadikan satu bentuk selembar kertas. Setelah dihancurkan, dibuat bal plastik seberat 35 kg dan disimpan.” “Sebelumnya kami menyuplai plastik ke pabrik semen yang mana plastik tersebut digunakan sebagai bahan bakar di unit batu kapur. Namun, kini kami juga menjajaki usaha lain,” imbuhnya. “Selain itu, plastik biodegradable juga dibakar dan diubah menjadi pupuk kandang atau pupuk. Masyarakat tertarik dengan pupuk ini dengan harga `1 per kg di Pemerintah Kota.,” katanya.googletag.cmd.push(function() googletag.display ( ‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp