Oleh Layanan Berita Ekspres

COIMBATORE: Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun meninggal karena diduga mati lemas saat mengumpulkan lumpur dari saluran pembuangan untuk dijadikan debu emas di Coimbatore Rabu pagi. B Vignesh, putra Balan dan Yogamani dari Paramathi di distrik Namakkal, adalah siswa kelas VII di sebuah sekolah di Namakkal. Pasangan yang tinggal di Ukkadam ini juga memiliki seorang putri berusia enam tahun. Keluarga tersebut secara teratur terlibat dalam pengumpulan debu emas, kata sumber polisi.

Karena Balan tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut selama satu bulan terakhir karena masalah kesehatan, Vignesh, yang datang ke Coimbatore untuk berlibur, mengajukan diri untuk pekerjaan tersebut. Sekitar jam 1 pagi pada hari Rabu, Vignesh meninggalkan rumahnya bersama teman Balan, Vengaiyan.

Sekitar pukul 02.00, Vignesh masuk ke saluran pembuangan melalui sebuah lubang dan menerobosnya sejauh tiga meter dan mencapai suatu tempat yang terletak di dekat persimpangan Jalan Edayar dan Jalan Telungu dekat unit perhiasan. Karena saluran air di tempat itu sempit, Vignesh terjebak dan tidak bisa keluar karena ditutup dengan beton.

‘Akan kembali mengeluarkan peringatan keras untuk menghentikan praktik tersebut’

Vengaiyan, yang berdiri di luar, mencoba mencari bantuan tetapi saat itu hanya ada sedikit orang di jalan. Tim patroli polisi Jalan Variety Hall yang datang ke lokasi membawa Vignesh dalam keadaan tidak sadarkan diri dan memberi tahu 108 ambulans.

Tim medis keliling memeriksa Vignesh dan menyatakan dia dibawa meninggal. Dia mungkin mati lemas karena gas beracun dari parit, kata polisi, mengutip tim medis. Jenazahnya kemudian dikirim ke Rumah Sakit Coimbatore Medical College (CMCH) untuk postmortem. Laporan otopsi diharapkan keluar pada hari Jumat. Polisi Variety Hall telah mendaftarkan kasus ini berdasarkan Pasal 174 CrPC. Komisaris Perusahaan Coimbatore M Pratap mengatakan praktik tersebut dilarang di Coimbatore.

“Beberapa orang terus melakukannya dengan anggota keluarga mereka. Kami akan kembali memberikan peringatan keras untuk menghentikan praktik tersebut,” ujarnya. Wakil Komisaris Polisi (Utara) G Chandeesh juga mengatakan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk mencegah praktik berbahaya tersebut. Pada bulan September 2022, M Dharmaraj dari Arivozhi Nagar di kota itu, seorang pekerja harian berusia 27 tahun, meninggal dalam insiden serupa di Jalan KG.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

uni togel