Layanan Berita Ekspres

CHENNAI: Perusahaan Generasi dan Distribusi Tamil Nadu (Tangedco), yang memulai mega drive untuk menghubungkan konsumennya dengan Aadhaar mereka pada tanggal 15 November, berharap dapat menyelesaikan prosesnya pada akhir Januari. Meskipun enggan, konsumen tetap ingin mendapatkan koneksi mereka melalui Aadhaar, dengan hampir 60.000 konsumen mendekati alat distribusi setiap hari.

Berdasarkan data Tangedco yang diperoleh TNIE, lebih dari 3,2 lakh konsumen sudah terhubung dengan Aadhaar pada minggu pertama. Seorang pejabat senior pemasok listrik mengatakan kepada TNIE bahwa wajib menghubungkan nomor konsumen mereka dengan Aadhaar bagi mereka yang ingin menerima 100 unit pertama secara gratis.

Seorang pejabat senior Tangedco mengatakan bahwa mereka telah memverifikasi sambungan pertanian untuk menghubungkannya ke Aadhaar, namun belum memverifikasi sambungan layanan pondok gratis karena kurangnya data. Pemerintah sejauh ini belum memberikan arahan untuk memeriksa layanan gubuk tersebut. Tangedco telah memberikan layanan gratis kepada lebih dari 10.000 rumah tangga selama lebih dari tiga dekade.

Menurut skema sektor distribusi yang diperbarui di New Delhi, konsumsi oleh kategori-kategori yang disubsidi diperhitungkan dengan tepat sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 65 Undang-Undang Ketenagalistrikan tahun 2003. Pemerintah serikat pekerja juga menambahkan dalam skema tersebut bahwa pemberian subsidi harus ditargetkan melalui transfer manfaat langsung ( DBT) untuk mengurangi tanggung jawab untuk melakukan perbaikan, dan bahwa diskom harus menjaga perhitungan yang tepat untuk memastikan sasaran subsidi yang tepat dan penyalurannya kepada penerima manfaat.

Instruksi pemerintah pusat dengan jelas menunjukkan bahwa proses penautan Aadhaar dimaksudkan untuk mengefektifkan subsidi.

Tangedco sendiri telah menyatakan tidak akan menerapkan DBT.

Pendiri Kontribusi Warga dalam Demokrasi S Neelakanta Pillai mengatakan meskipun pemerintah negara bagian telah menjanjikan 100 unit gratis untuk semua konsumen domestik, pemerintah telah memperkenalkan tarif LT 1D (Rs 8 per unit) untuk menghindari duplikasi subsidi tarif.

Tangedco kini mengatakan bahwa hanya orang yang menerima subsidi yang boleh menghubungkan Aadhaar mereka. Pemerintah harus menjelaskan mengapa hal ini perlu dilakukan,” ujarnya.

Neelakantapilai juga mencontohkan, jika seseorang memiliki lebih dari satu sambungan listrik, maka dapat dengan mudah dilacak melalui link Aadhaar. Hal ini tidak hanya menunjukkan larangan subsidi bagi konsumen tersebut, namun juga penetapan kelompok tarif baru (tarif LT 1D) dengan biaya tambahan untuk sambungan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah harus terbuka menginformasikan hal ini kepada masyarakat.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

uni togel