PUDUCHERRY: Proyek air minum komprehensif yang direncanakan oleh pemerintah Puducherry dengan biaya sebesar Rs 523 crore telah diberikan kesempatan hidup baru dengan badan pembangunan pemerintah Prancis setuju untuk memperpanjang pendanaan dua tahun lagi untuk pelaksanaan proyek tersebut.
Hal ini disepakati setelah delegasi pemerintah Puducherry yang dipimpin oleh Menteri PWD K Lakshminarayanan beberapa hari lalu mengadakan pembicaraan dengan pejabat Agence Francaise De Development (AFD), lembaga Perancis yang dipimpin oleh Bruno Bosle, Country Director untuk India. . “Mereka sepakat untuk memperpanjang perjanjian setelah habis masa berlakunya pada Juni 2022 menjadi Juni 2024. Merupakan pinjaman lunak yang jangka waktunya dilunasi selama 15 tahun dengan bunga 1,5 persen,” kata Lakshminarayanan.
Dengan semakin banyaknya lubang bor yang tidak layak untuk pasokan air minum karena tingginya total garam terlarut (TDS), pemerintah berharap dapat membuat lubang bor baru di daerah pedesaan sambil menutup lubang bor yang memiliki kadar TDS yang tinggi, kata Lakshminarayanan. Di wilayah perkotaan Puducherry, kadar TDS di 100 lubang bor, dari 151 lubang bor, mempunyai kadar TDS yang tinggi antara 1000 dan 2000. Lubang bor tersebut harus segera ditutup dan diganti dengan yang baru. Kebutuhan air harian sekitar 90 juta liter (MLD) di wilayah kota saja.
Rencana telah dibuat untuk menenggelamkan sekitar 50 lubang bor baru di dasar sungai di daerah pedesaan, mengikuti rekomendasi dari Otoritas Air Tanah. PWD telah memilih lokasi di dasar sungai Then Penniyar dan Malatar serta tangki Guduviyar. “Poros pengisian ulang akan ditempatkan di setiap lubang bor yang digali untuk memastikan bahwa lubang tersebut terisi ulang saat air diambil untuk pasokan. Dengan cara ini, lubang bor akan diubah menjadi lubang bor isi ulang,” ujarnya. Pipa-pipa akan dipasang untuk mengalirkan air ke wilayah desa. Selain itu, sejumlah air permukaan dari tangki juga akan dimurnikan melalui pengolahan air dan disediakan untuk diminum.
Sebuah lembaga pelaksana proyek akan segera dibentuk untuk mengawasi pekerjaan tersebut. Dampak sosial dan lingkungan dinilai dan tim AFD dibawa oleh petugas penyandang disabilitas ke daerah pedesaan terpilih untuk inspeksi lokasi. Pertemuan dengan anggota parlemen di wilayah terkait akan diadakan untuk menjelaskan tujuan proyek. Proyek AFD ini tidak dapat dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya karena adanya keberatan dari masyarakat terhadap penenggelaman lubang bor.
Selain itu, lebih banyak pembangkit RO akan didirikan untuk meningkatkan pasokan air. Pabrik desalinasi juga telah diusulkan di bawah AMRUT II, katanya, seraya menambahkan bahwa dengan semua tindakan yang diambil oleh pemerintah, masalah air minum di Puducherry akan teratasi.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
PUDUCHERRY: Proyek air minum komprehensif yang direncanakan oleh pemerintah Puducherry dengan biaya sebesar Rs 523 crore telah diberikan kesempatan hidup baru dengan badan pembangunan pemerintah Prancis setuju untuk memperpanjang pendanaan dua tahun lagi untuk pelaksanaan proyek tersebut. Hal ini disepakati setelah delegasi pemerintah Puducherry yang dipimpin oleh Menteri PWD K Lakshminarayanan beberapa hari lalu mengadakan pembicaraan dengan pejabat Agence Francaise De Development (AFD), lembaga Perancis yang dipimpin oleh Bruno Bosle, Country Director untuk India. . “Mereka sepakat untuk memperpanjang perjanjian setelah habis masa berlakunya pada Juni 2022 menjadi Juni 2024. Merupakan pinjaman lunak yang jangka waktunya dilunasi selama 15 tahun dengan bunga 1,5 persen,” kata Lakshminarayanan. Dengan semakin banyaknya lubang bor yang tidak layak untuk pasokan air minum karena tingginya total garam terlarut (TDS), pemerintah berharap dapat membuat lubang bor baru di daerah pedesaan sambil menutup lubang bor yang memiliki kadar TDS yang tinggi, kata Lakshminarayanan. Di wilayah perkotaan Puducherry, kadar TDS di 100 lubang bor, dari 151 lubang bor, mempunyai kadar TDS yang tinggi antara 1000 dan 2000. Lubang bor tersebut harus segera ditutup dan diganti dengan yang baru. Kebutuhan air harian sekitar 90 juta liter (MLD) di wilayah kota saja. Rencana telah dibuat untuk menenggelamkan sekitar 50 lubang bor baru di dasar sungai di daerah pedesaan, mengikuti rekomendasi dari Otoritas Air Tanah. PWD telah memilih lokasi di dasar sungai Then Penniyar dan Malatar serta tangki Guduviyar. “Poros pengisian ulang akan ditempatkan di setiap lubang bor yang digali untuk memastikan bahwa lubang tersebut terisi ulang saat air diambil untuk pasokan. Dengan cara ini, lubang bor akan diubah menjadi lubang bor isi ulang,” ujarnya. Pipa-pipa akan dipasang untuk mengalirkan air ke wilayah desa. Selain itu, sejumlah air permukaan dari tangki juga akan dimurnikan melalui pengolahan air dan disediakan untuk diminum. Sebuah lembaga pelaksana proyek akan segera dibentuk untuk mengawasi pekerjaan tersebut. Dampak sosial dan lingkungan dinilai dan tim AFD dibawa oleh petugas penyandang disabilitas ke daerah pedesaan terpilih untuk inspeksi lokasi. Pertemuan dengan anggota parlemen di wilayah terkait akan diadakan untuk menjelaskan tujuan proyek. Proyek AFD ini tidak dapat dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya karena adanya keberatan dari masyarakat terhadap penenggelaman lubang bor. Selain itu, lebih banyak pembangkit RO akan didirikan untuk meningkatkan pasokan air. Pabrik desalinasi juga telah diusulkan di bawah AMRUT II, katanya, seraya menambahkan bahwa dengan semua tindakan yang diambil oleh pemerintah, masalah air minum di Puducherry akan teratasi. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp