MADURAI: Empat hari setelah dua mahasiswi mengajukan pengaduan kepada Wakil Rektor Universitas Madurai Kamaraj (VC) J Kumar dan panitera universitas M Sadasivam tentang pelecehan verbal yang terus-menerus dari Asisten Sejarah Profesor Shanmugaraja, universitas tersebut pada hari Kamis mengajukan pengaduan ke Nagamalai polisi dan menuduh sekitar 10 orang, termasuk anggota keluarga kedua mahasiswa tersebut, menyerang Shanmugaraja di kampus MKU. “Atas nama MKU, kami telah mengajukan pengaduan ke polisi terkait tuduhan penyerangan tersebut. Kami juga akan mendalami tuntutan mahasiswa terhadap asisten profesor sesuai norma universitas,” kata VC.

Salinan keluhan salah satu siswi, Teena (nama diubah), diakuisisi oleh TNIE. “Saya tergabung dalam komunitas SC dan bergabung dengan perguruan tinggi ini dengan harapan yang tinggi. Namun pelecehan terhadap kami dimulai pada Hari ke-1. Asisten Profesor Shanmugaraja menyapa semua siswa dengan kata-kata yang tidak sopan seperti ‘ava’, ‘eva’. Dia pernah memberi tahu kami bahwa setiap staf tapi dia di Departemen Sejarah ‘tidak disiplin.’ Dia mengklaim bahwa profesor lain menghamili begitu banyak mahasiswa dan dia akhirnya harus membantu gadis-gadis itu melakukan aborsi,” bunyinya. Keluhan juga disampaikan kepada Kolektor Distrik Dr. S Aneesh Sekhar dan Komisi Negara Bagian Tamil Nadu untuk Kasta Terdaftar dan Suku Terdaftar.

Teena lebih lanjut mengklaim bahwa Shanmugaraja baru-baru ini menggambar Meena (nama diubah), pengeluh lainnya, di papan kelas pintar. “Sekarang kami mengajukan pengaduan ini untuk melindungi martabat dan harga diri semua siswa,” tambahnya. Sumber mengatakan para mahasiswa juga telah menyerahkan bukti video dan audio kepada otoritas universitas untuk membuktikan tuduhan mereka.

Sementara itu, sebuah video yang beredar di media sosial diduga memperlihatkan 10 orang mengelilingi Shanmugaraja pada hari Kamis. Dia terdengar dalam video berteriak bahwa dia sedang diserang. Berbicara kepada TNIE, Shanmugaraja mengatakan, “Saya sedang duduk di ruang staf pada sore hari ketika massa datang untuk menyerang saya. Saya mengajukan pengaduan ke bagian registrasi universitas untuk meminta tindakan polisi mengenai masalah ini. Lebih jauh lagi, pengaduan yang ditujukan kepada saya disampaikan oleh kedua mahasiswa itu palsu. Saya adalah anggota aktif dari Asosiasi Fakultas Universitas Madurai Kamaraj, dan VC serta registrar mencoba membatasi fungsi saya dengan memanfaatkan mahasiswa tersebut.”

“Meena awalnya mengerjakan proyeknya di bawah bimbingan saya. Dia kemudian menyatakan minatnya untuk melanjutkan proyek tersebut dengan profesor lain, jadi saya memberinya izin untuk melakukannya. Sedangkan untuk Teena, saya mengatakan kepadanya untuk tidak mengerjakan hari Senin untuk masuk kelas karena dia berusia 30 tahun. terlambat beberapa menit. Dia sudah membolos kelas dalam lima hari sebelumnya. Tuduhan dalam pengaduan Teena dan Meena adalah salah,” tambah Shanmugaraja. Sumber MKU mengatakan Komite Keluhan Internal di universitas yang dipimpin oleh Profesor Sakila akan segera melakukan penyelidikan terhadap Shanmugaraja dan para mahasiswanya.

uni togel