Oleh PTI

CHENNAI: Tiga sekutu DMK, termasuk CPI, pada hari Rabu mengumumkan boikot mereka terhadap pesta teh Hari Republik yang diselenggarakan oleh Gubernur Tamil Nadu RN Ravi, beberapa hari setelah semua anggota koalisi yang berkuasa melewatkan perayaan Pongal yang diselenggarakan olehnya terjadi di tengah pertempuran antara Partai Demokrat dan Partai Demokrat. pemerintah negara bagian dan Raj Bhavan atas sejumlah masalah.

Unit CPI negara bagian, Viduthalai Chiruthaigal Katchi (VCK) yang dipimpin Thol Thirumavalavan dan Tamizhaga Vazhvurimai Katchi (TVK) mengumumkan bahwa mereka memboikot acara tersebut, yang dijadwalkan pada hari Kamis.

Kebetulan, beberapa hari setelah mencoba mengakhiri perdebatan nama “Tamil Nadu vs Tamizhagam”, Ravi mengakhiri acara resmi di sini dengan slogan ‘Vazhga Tamil Nadu’, memuji negara.

Sekretaris Negara CPI R Mutharasan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meskipun undangan ke acara tersebut menyebut Ravi sebagai “Gubernur Tamil Nadu”, Ravi “tidak memenuhi tugas konstitusionalnya”.

“Lebih dari 20 rancangan undang-undang yang disahkan oleh Majelis Tamil Nadu (untuk persetujuan Gubernur) telah disimpan dalam lemari pendingin. Selanjutnya, dia terus membuat komentar pro-RSS,” kata Mutharasan. Oleh karena itu, partai tersebut memutuskan untuk memboikot pesta teh yang dijadwalkan di Raj Bhavan pada hari Kamis, tambahnya.

Pendiri VCK Thirumavalavan, seorang anggota Lok Saha, juga mengemukakan pendapat yang menentang Gubernur saat menjelaskan keputusan partainya untuk memboikot acara Raj Bhavan. TVK yang diwakili oleh pendirinya dan Panruti MLA T Velmurugan juga mengumumkan akan memboikot pesta teh tersebut.

Sementara itu, Ravi yang sedang menghadiri acara Hari Pemilih Nasional di sini mengakhiri pidatonya dengan slogan “Nandri (Terima kasih), Vazhga Tamil Nadu (panjang umur Tamil Nadu), Vazhga Bharatham (panjang umur India).”

Baru-baru ini dia menyebut negara itu sebagai ‘Tamizhagam’ memicu kontroversiSehat dia kemudian mengklarifikasi bahwa dia melakukannya dalam konteks sejarah dan budaya.

“Penafsiran atau kesimpulan bahwa itu adalah usulan perubahan nama Tamil Nadu adalah keliru dan tidak masuk akal. Tanpa memahami dasar pidato saya, argumen bahwa Gubernur menentang kata ‘Tamil Nadu’ menjadi bahan diskusi. Oleh karena itu, saya memberikan klarifikasi ini untuk mengakhirinya,” ujarnya pada 18 Januari.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

uni togel