CHENNAI: Pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai berkapasitas 1GW di Teluk Mannar di lepas pantai Tamil Nadu, yang diusulkan oleh perusahaan Denmark, Copenhagen Infrastructure Partners, kemungkinan akan dibangun pada tahun depan, kata Freddy Svane, duta besar Denmark untuk India.
Duta Besar, yang berada di sini untuk merayakan ulang tahun ke-130 perusahaan kabel listrik Denmark, NKT A/S, mengatakan bahwa pembicaraan masih berlangsung dengan Pusat dan Negara Bagian untuk mendirikan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai yang pertama.
Berdasarkan dokumen proposal yang diperoleh TNIE, Copenhagen Infrastructure Partners awalnya merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai berkapasitas 1GW yang membutuhkan 80 turbin angin dan pondasi. Hal ini akan membutuhkan belanja modal sebesar `185 miliar antara tahun 2023 dan 2026. Hal ini akan mencakup jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan turbin-turbin tersebut, selain jaringan gardu induk lepas pantai dan darat. Hal ini juga memerlukan kabel bawah laut dan kabel darat yang menghubungkan ladang angin ke jaringan listrik.
Utusan Denmark menolak pertanyaan tentang kesenjangan pendanaan untuk proyek tersebut. Proposal Denmark meminta hibah modal sebesar `37 miliar (setara USD 465 juta) yang harus dibayarkan pada tahap konstruksi. Demikian pula, pemerintah Persatuan harus menyetujui proposal tersebut dengan mengeluarkan kebijakan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.
Sementara itu, perusahaan kabel listrik asal Denmark, NKT, berencana menambah jumlah karyawan di Pusat Kompetensi Globalnya di sini menjadi sekitar 120 orang dari saat ini yang berjumlah 50-70 orang. Presiden dan CEO NKT Alexander Kara mengatakan pada 2019, NKT memutuskan masuk ke India.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
CHENNAI: Pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai berkapasitas 1GW di Teluk Mannar di lepas pantai Tamil Nadu, yang diusulkan oleh perusahaan Denmark, Copenhagen Infrastructure Partners, kemungkinan akan mulai beroperasi pada tahun depan, kata Freddy Svane, duta besar Denmark untuk India. Freddy SvaneDuta Besar, yang hadir di sini untuk merayakan ulang tahun ke-130 perusahaan kabel listrik Denmark NKT A/S, mengatakan diskusi masih berlangsung dengan Pusat dan Negara untuk mendirikan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai yang pertama. Berdasarkan dokumen proposal yang diperoleh TNIE, Copenhagen Infrastructure Partners awalnya merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai berkapasitas 1GW yang membutuhkan 80 turbin angin dan pondasi. Hal ini akan membutuhkan belanja modal sebesar `185 miliar antara tahun 2023 dan 2026. Hal ini akan mencakup jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan turbin-turbin tersebut, selain jaringan gardu induk lepas pantai dan darat. Hal ini juga memerlukan kabel bawah laut dan kabel darat yang menghubungkan ladang angin ke grid.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Utusan Denmark menolak pertanyaan tentang kesenjangan pendanaan untuk proyek tersebut. Proposal Denmark meminta hibah modal sebesar `37 miliar (setara USD 465 juta) yang harus dibayarkan pada tahap konstruksi. Demikian pula, pemerintah Persatuan harus menyetujui proposal tersebut dengan mengeluarkan kebijakan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai. Sementara itu, perusahaan kabel listrik asal Denmark, NKT, berencana menambah jumlah karyawan di Pusat Kompetensi Globalnya di sini menjadi sekitar 120 orang dari saat ini yang berjumlah 50-70 orang. Presiden dan CEO NKT Alexander Kara mengatakan NKT telah memutuskan untuk masuk ke India pada tahun 2019. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp