Oleh Layanan Berita Ekspres

THENI: Dalam dugaan penipuan besar-besaran, sebanyak 14 orang, termasuk delapan pejabat pemerintah dan satu anggota AIADMK, telah ditahan oleh Polisi Cabang Kriminal Distrik karena diduga menjual secara ilegal tanah pemerintah seluas 182,50 hektar senilai total Rp 2,13 juta. Lahan di Vadaveeranayakanpatti, Devathanampatti dan Genguvarpatti di Periyakulam dijual kepada lebih dari 54 individu selama tahun 2016-19.

Menyusul beberapa keluhan tentang penjualan tanah secara ilegal kepada pendukung AIADMK dan kerabat pejabat pendapatan antara tahun 2016 dan 2019, sub-kolektor Periyakulam SA Rishab baru-baru ini melakukan penyelidikan. Investigasi mengungkapkan bahwa pejabat pendapatan melakukan koreksi pada dokumen ‘A’ di bidang tanah tersebut dan menyiapkan patta untuk memfasilitasi penjualan ilegal tersebut. Kolektor Distrik KV Muralidharan kemudian memberhentikan tujuh pejabat pemerintah, termasuk dua Pejabat Divisi Pendapatan (RDO), dua Tashildar, dua Wakil Tashildar dan dua surveyor.

Kepada TNIE, Sub Kolektor Periyakulam mengatakan seluruh petak yang dijual mengandung batuan mineral seperti kerikil. “Pemilik baru menggali tanah dan menjual batu senilai jutaan rupee. Pejabat dari Departemen Pertambangan dan Geologi juga melakukan penyelidikan berdasarkan permintaan dari pemerintah kabupaten. Kami telah membalikkan transaksi penipuan dan memulihkan 70 persen dari 182,50 hektar lahan. Sementara itu, pemegang patta dari sisa 30 persen tanah mendekati bangku Pengadilan Tinggi Madurai Madurai dan memperoleh izin dalam proses tersebut. Ketika pengadilan mengadakan sidang setelah libur Natal, kami akan memintanya untuk mengosongkan akomodasi,” tambahnya.

Polisi cabang kejahatan distrik telah mengidentifikasi 14 orang yang didakwa sebagai mantan RDO Anandhi dan Jeyapreetha, Tashildars Krishnakumar dan Rathinamala, Deputi Tashildar Sanjeevgandhi, Deputi Regional Tashildar Mohanram, VAO Suresh, Surveyor Pitchaivel, ADM, ADM, ADM, Sakhilamani dan Asisten surveyor Pitchaivel. Sekretaris Annaprakash, dan keluarga petugas pendapatan Muthuvelrajan dan Bose. Mereka dipesan pada hari Kamis berdasarkan keluhan dari SA Rishab.
Wakil Inspektur Polisi (Kejahatan) K Sundararaj mengatakan, berdasarkan pengaduan, kavling yang dijual adalah tanah poramboke pemerintah. “Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan,” katanya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Pengeluaran Sidney 2023