Oleh Layanan Berita Ekspres

COIMBATORE: Gubernur RN Ravi pada hari Jumat mengatakan ledakan mobil di Coimbatore jelas merupakan tindakan teror yang bertujuan untuk melancarkan terorisme di negara tersebut dan menuduh pemerintah negara bagian mengambil keputusan untuk menyerahkan penyelidikan kepada NIA untuk ditunda, tertunda.

Berbicara di Jagadguru Sri Veerasimhasana Mahasamsthana Math di Navakkarai, Ravi berkata, “Apa yang terjadi di distrik tersebut beberapa hari yang lalu adalah upaya untuk melancarkan serangan teror besar-besaran. Teroris diperkirakan gagal dan ledakan tersebut menewaskan salah satu dari mereka. Namun apa yang kemudian ditemukan di lokasi mereka sudah cukup untuk menunjukkan bahwa mereka merencanakan serangkaian serangan teroris.

“Beberapa waktu lalu, PFI, sebuah organisasi yang sangat berbahaya dan terkenal kejam, dilarang oleh Pemerintah India. Seminggu kemudian, serangan yang ditargetkan terjadi. Bom molotov dan bahan mudah terbakar dilemparkan ke rumah pejabat politik. Insiden-insiden ini tidak boleh dilihat secara terpisah. Terkait terorisme, harus ada kesatuan yang utuh antara semua lembaga di Uni Eropa dan Negara, karena teroris tidak bekerja sendirian.

“Coimbatore telah menjadi tempat untuk menampung modul-modul teroris sejak lama. Masyarakat bermaksud membeli bahan peledak dan membuat alat peledak rakitan, namun hal ini luput dari perhatian. Beberapa dari mereka yang terlibat dalam serangan itu telah berada dalam radar kita di masa lalu. Di mana kita merindukan mereka? Apakah kita kehilangan sistem pemantauan kita? Kami tahu orang-orang tersebut telah dilatih dan dirawat dari Irak, Suriah dan Afghanistan.”

Meski memuji polisi TN yang mampu mengidentifikasi korban ledakan dan menangkap tersangka dengan cepat, ia mengatakan ada penundaan dalam penyerahan kasus tersebut ke NIA. “Saya harus mengakui polisi TN, salah satu yang paling efisien di negeri ini. Ketika saya menjadi wakil penasihat keamanan nasional, saya menerima masukan yang tepat dari polisi TN (tentang PFI) yang tidak diberikan oleh polisi negara bagian lainnya.”

“Polisi TN sudah melakukan tugasnya dengan baik, tapi polisi hanyalah alat. Polisi tidak bisa berkomunikasi dengan NIA dan meminta mereka untuk menangani suatu kasus, namun mereka yang seharusnya mengambil keputusan membutuhkan waktu lebih dari empat hari. Ketika polisi mengidentifikasi tersangka dalam hitungan jam, mengapa perlu waktu empat hari untuk mendatangkan sekutunya?

Jika terjadi serangan teroris, waktu adalah hal yang sangat penting. Teroris akan menghapus jejak konspirasi dan perencanaan. Kami memberi mereka waktu lebih dari empat hari. Lembaga penegak hukum tahu bahwa mereka mampu. Kekuatan membutuhkan kebebasan dan harus diberikan kebebasan,” katanya.

lagu togel