MADURAI: Hujan lebat sebelum musim hujan telah menghantam para petani di distrik tersebut karena hujan telah menunda pengadaan ladang Kuruvai yang telah dipanen. Mereka mengimbau departemen perbekalan sipil untuk mempercepat proses pengadaan karena hujan akan meningkatkan kadar air di lapangan, yang terkena unsur-unsur di beberapa daerah.
Meski panen Kuruvai sudah dimulai bulan lalu, namun proses pengadaannya sempat tertunda karena hujan. Sumber mengatakan pengadaan padi hingga saat ini masih berjumlah 1.859 metrik ton di kabupaten tersebut.
Hanya 15 dari total 45 Sentra Pengadaan Langsung (DPC) yang aktif menerima gabah. Kini para petani memanfaatkan kondisi saat tidak hujan untuk mempercepat proses penyelesaian panen dan penjualan padi.
Seorang pejabat senior departemen perbekalan sipil berbicara kepada TNIE dan mengatakan bahwa mengingat musim hujan, hampir 1.000 metrik ton beras saat ini sedang dibeli dari sebuah pusat. “Setelah proposal diserahkan ke departemen kolektor dan perlengkapan sipil, kami mendapat izin untuk menugaskan lebih banyak pekerja dan memasang lebih banyak mesin untuk meningkatkan jumlah pengadaan. Langkah ini akan membantu DPC menjadi tiga kali lebih banyak daripada pengadaan dalam jumlah normal. akan dilaksanakan di kabupaten itu mulai minggu pertama bulan November,” katanya.
Pejabat itu mengatakan tim khusus melakukan penggerebekan mendadak di DPC untuk mencegah penyimpangan dan mengatasi masalah lainnya. “Langkah-langkah preventif akan diambil untuk mengatasi masalah terkait hujan di seluruh DPC. Departemen hanya mengizinkan petani menjual padinya di DPC,” tambahnya.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
MADURAI: Hujan lebat sebelum musim hujan telah menghantam para petani di distrik tersebut karena hujan telah menunda pengadaan ladang Kuruvai yang telah dipanen. Mereka mengimbau departemen perbekalan sipil untuk mempercepat proses pengadaan karena hujan akan meningkatkan kadar air di lapangan, yang terkena unsur-unsur di beberapa daerah. Meski panen Kuruvai sudah dimulai bulan lalu, namun proses pengadaannya sempat tertunda karena hujan. Sumber mengatakan pengadaan padi hingga saat ini masih berjumlah 1.859 metrik ton di kabupaten tersebut. Hanya 15 dari total 45 Sentra Pengadaan Langsung (DPC) yang aktif menerima gabah. Kini para petani memanfaatkan kondisi saat tidak hujan untuk mempercepat proses penyelesaian panen dan penjualan padi. Seorang pejabat senior departemen perbekalan sipil berbicara kepada TNIE dan mengatakan bahwa mengingat musim hujan, hampir 1.000 metrik ton beras saat ini sedang dibeli dari sebuah pusat. “Setelah proposal diserahkan ke departemen kolektor dan perlengkapan sipil, kami mendapat izin untuk menugaskan lebih banyak pekerja dan memasang lebih banyak mesin untuk meningkatkan jumlah pengadaan. Langkah ini akan membantu DPC menjadi tiga kali lebih banyak daripada pengadaan dalam jumlah normal. akan diterapkan di distrik tersebut mulai minggu pertama bulan November,” katanya.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’ ); ); Pejabat itu mengatakan tim khusus melakukan penggerebekan mendadak di DPC untuk mencegah penyimpangan dan mengatasi masalah lainnya. “Langkah-langkah preventif akan diambil untuk mengatasi masalah terkait hujan di seluruh DPC. Departemen hanya mengizinkan petani menjual padinya di DPC,” tambahnya. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp