Oleh Layanan Berita Ekspres

PUDUCHERRY: Unit lokal CPM telah meminta Menteri Kesehatan Persatuan untuk memenangkan JIPMER untuk membatalkan keputusannya untuk menangguhkan kunjungan fisik untuk OPD pilihan mulai tanggal 26 April untuk memberikan perawatan terfokus kepada pasien COVID-19 yang sakit kritis dan risiko penularan ke orang lain. -Pasien COVID.

Dalam sebuah memorandum kepada Menteri Kesehatan Persatuan, sekretaris unit negara bagian CPM R Rajangam mengatakan hal ini merupakan masalah yang sangat memprihatinkan bagi pasien miskin yang mengunjungi rumah sakit multi-spesialisasi di Puducherry dan negara bagian sekitarnya, terutama mereka yang berasal dari distrik yang berdekatan di Tamil Nadu.

JIPMER, dengan infrastruktur yang dibangun dengan baik dan sekitar 2200 tempat tidur, saat ini melayani kebutuhan sekitar 200 pasien rawat inap mengingat situasi pandemi dan penerimaan pasien juga terbatas karena JIPMER adalah rumah sakit yang ditunjuk untuk COVID-19 dengan jumlah pasien yang masuk sekitar. 200-250 pasien COVID terkena dampaknya.

Ada rumah sakit pemerintah lain di Puducherry seperti Indira Gandhi Medical College & RI Hospital, Govt. Rumah Sakit Umum, Perguruan Tinggi Kedokteran Gigi Mahatma Gandhi, serta perguruan tinggi dan rumah sakit swasta lainnya telah mengambil tindakan untuk mengatasi meningkatnya beban pasien COVID-19, katanya.

Prasarana dan fasilitas yang tersedia di JIPMER untuk pasien non-COVID dari berbagai kalangan dirasa tidak perlu ditutup total meski hanya sementara untuk mengatasi meningkatnya jumlah pasien COVID-19 di Puducherry, ujarnya. Mereka dapat terus menjalani operasi untuk konsultasi dan pengobatan pasien non-COVID serta dengan tindakan pencegahan yang diperlukan sesuai pedoman pusat tersebut, tambahnya.

Sistem pengaturan 100 pasien di setiap OPD per hari yang berlaku saat ini dapat diberlakukan secara ketat pada saat penerbitan kartu registrasi itu sendiri, sehingga pasien OPD tambahan dapat diperiksa dan penyebaran pandemi juga dapat dihentikan, ujarnya.

“Kami menilai pengaturan ini dapat memudahkan JIPMER untuk meninjau kembali penangguhan total kunjungan fisik ke OPD pilihan, tanpa mengganggu fokus perhatian pada pasien COVID-19,” kata Rajangam.

Pimpinan CPM meminta Menteri Persatuan untuk membujuk pemerintahan JIPMER untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk menutup layanan OPD di JIPMER untuk pasien non-Covid, sehingga masyarakat miskin yang mendapatkan layanan secara terbatas dapat memanfaatkan dan mengurangi risiko virus. menyebar.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

daftar sbobet