Layanan Berita Ekspres

CHENNAI: Suasana suram di pelabuhan perikanan Kasimedu karena lebih dari 50 persen kapal penangkap ikan terdampar dan 30 persen lainnya tidak dapat berlayar karena pemilik kapal terlilit hutang.

Hanya 20 persen kapal yang melaut, dari pelabuhan perikanan yang selama ini ramai. Semua nelayan mengaitkan penderitaan mereka dengan kenaikan harga solar.

Harga solar sekitar Rs 66 pada Januari 2019, dan kini harga satu liter naik Rs 28. Pemilik kapal adalah pihak yang paling terkena dampaknya karena margin keuntungan mereka semakin menipis dan banyak yang kini terlilit utang.

“Pemerintah negara bagian memberikan subsidi untuk 1.800 liter solar per bulan, namun kami membutuhkan setidaknya 6.000 liter untuk sekali perjalanan. Biasanya kami melakukan dua perjalanan dalam sebulan, masing-masing berlangsung sekitar 15 hari. Subsidi ini hanya akan menguntungkan kami jika disediakan sebanyak 12.000 liter setiap bulannya,” kata Jaiprakash, pemilik enam perahu.

“Kami sekarang membayar rata-rata Rs 6 lakh untuk satu perjalanan. Selanjutnya, Rs 1,5 lakh dihabiskan untuk es, dan kemudian ada jatah kru. Seluruh perjalanan akan menelan biaya Rs 9 lakh. Jadi kalaupun kita dapat hasil tangkapan yang bagus, kita tidak akan bisa melunasi hutang tersebut,” imbuhnya.

Hilangnya usaha di Kasimedu juga menyebabkan hilangnya tenaga kerja. Permintaan pengemudi perahu sangat tinggi dan 10 persen dari seluruh hasil tangkapan digunakan sebagai gajinya.

Sisanya yang 25 persen dimiliki oleh awak kapal, dan 10 persen oleh pekerja. Sisanya menjadi milik pemilik perahu. Namun, kenaikan harga solar mengurangi keuntungan.

Sekretaris Bersama Chennai Visayapadagu Meenavar Nalla Sangam K Anjappan mengatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar telah benar-benar menghancurkan penghidupan mereka.

“Subsidi pemerintah tidak cukup. Dan sekarang kita hanya dapat ikan kecil. Jadi, seluruh hasil tangkapan kami dijual dengan harga murah,” kata Anjappan, yang juga memiliki empat kapal nelayan.

“Sekarang saya mampu mengirim satu perahu saja ke laut. Pemerintah sebaiknya memperpanjang subsidi solar, atau mengkompensasinya seperti pada tahun 2019 bersama dengan subsidi 1.800 liter. Ini akan meningkatkan bisnis sebesar 30 persen lagi,” tambahnya.

Presiden Chennai Visayapadagu Meenavar Nalla Sangam K Kabilan mengatakan penekanan pada penjualan ikan juga mempengaruhi keuntungan mereka.

“Kami ada pertemuan dengan Menteri Sekar Babu. Kami akan memintanya untuk memperpanjang periode pasar,” tambahnya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

judi bola terpercaya