Oleh Layanan Berita Ekspres

CHENNAI/PERAMBALUR/COIMBATORE/SALEM: Meskipun perang kata-kata selama kampanye pemilu menambah semangat proses pengambilan keputusan, terkadang keberanian beberapa pemimpin mengganggu keseluruhan rencana pertempuran.

Komentar Wakil Sekretaris Jenderal DMK A Raja baru-baru ini mengenai Ketua Menteri Edappadi K Palaniswami berkembang menjadi kontroversi besar dengan banyak orang percaya bahwa olok-olok itu ‘di bawah ikat pinggang’. Presiden DMK, MK Stalin, dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang melarang anggota partainya mengeluarkan pernyataan tidak senonoh.

AIADMK mengajukan pengaduan kepada Ketua Pejabat Pemilihan Satyabrata Sahoo terhadap Raja atas pidatonya di daerah pemilihan Thousand Lights pada hari Jumat. Sekretaris Negara sayap advokat partai tersebut, C Thirumaran, dalam pengaduannya meminta Komisi Pemilihan Umum untuk melarang Raja berpartisipasi dalam kampanye pemilu apa pun setelahnya.

Pada hari Jumat, Raja melontarkan komentar yang dianggap cabul dan seksis, membandingkan Stalin dan Palaniswami. Kehebohan yang terjadi di media sosial tak bisa diredam oleh upaya para pendukung DMK mengutip pernyataan kontroversial dari para pemimpin AIADMK di masa lalu. Beberapa hari yang lalu, Raja dilempari batu bata karena komentar cabul lainnya tentang Palaniswami, yang ditanggapi oleh CM, “Seorang petani miskin hanya dapat hidup seperti ini karena kami bekerja keras. Tapi mereka (DMK) punya kekayaan masyarakat yang banyak, makanya bisa ngomong seperti itu.”

‘Pidato saya disalahartikan’
Di tengah reaksi keras tersebut, Raja berkata, “Pidato saya dikutip di luar konteks dan disalahartikan di media sosial. Saya hanya membandingkan bagaimana Stalin dan Palaniswami menduduki peran kepemimpinan. Sementara Stalin secara bertahap bangkit dari akar rumput, Palaniswami mencapai jabatan CM dengan menyentuh kaki VK Sasikala. Saya tidak berniat mengkritik CM yang terhormat karena saya memegang posisi yang bertanggung jawab di DMK.”

‘Kampanye Layak’
Dalam pernyataannya di sini, Stalin menasihati semua fungsionaris partai untuk berkampanye dengan cara yang baik dengan tetap mengingat tradisi partainya. “Cara menuju kemenangan juga penting. Ingat, pimpinan DMK tidak akan pernah bisa sependapat dengan anggota mana pun yang melontarkan ucapan tidak senonoh. Pada saat kemenangan kita sudah pasti, musuh kita akan memutarbalikkan kata-kata kita. Jangan beri mereka kesempatan,” tambahnya.

Ramadoss mengutuk Raja
“Dia menghina kaum perempuan,” kata pendiri PMK S Ramadoss menanggapi isu tersebut. “Raja mengatakan semua ini dan menyimpan potret Periyar di latar belakang. Sangat dikutuk bahwa orang-orang DMK sekarang melancarkan serangan pribadi karena takut,” tambahnya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Result SGP