Oleh Layanan Berita Ekspres

COIMBATORE: Lulusan ITI yang direkrut sebagai asisten lapangan oleh TANGEDCO mengaku belum menerima tunggakan gaji seperti yang diperintahkan Pengadilan Tinggi Madras dua tahun lalu. M Subramaniyam, sekretaris jenderal TNEB Thozhilalar Poriyalar Ayykia Sangam, mengatakan, “TANGEDCO mempekerjakan 4.004 lulusan ITI di seluruh negara bagian pada tahun 2009 dan membayar mereka Rs 2.500 sebagai gaji gabungan hingga tahun 2011, yang merupakan suatu pelanggaran. Saat dihubungi, para pejabat senior mengatakan para asisten lapangan tersebut sedang menjalani pelatihan selama dua tahun.

Kemudian layanan mereka diatur dengan gaji pokok. Artinya, mereka kehilangan gaji pokok dan tunjangan lainnya selama dua tahun. Kami mengajukan kasus terhadap TANGEDCO di Pengadilan Tinggi Madras pada tahun 2011. Pada tahun 2019, pengadilan memerintahkan TANGEDCO untuk memberikan 25% gaji pokok selama dua tahun. Tapi perintah itu belum dilaksanakan,” tambahnya.

K Rangaraj, yang ditunjuk sebagai asisten lapangan pada tahun 2009, mengatakan kepada TNIE, “Kami menerima Rs 2,500 sebagai gaji gabungan selama dua tahun, bukan Rs 22,000 termasuk gaji pokok dan tunjangan lainnya. Selain itu, kami kehilangan satu kenaikan selama periode tersebut. Para pejabat lambat dalam melaksanakan perintah pengadilan. Jika diterapkan, staf akan menunggak tunggakan, yang jumlahnya bisa mencapai `satu lakh.

Ketua dan Direktur Pelaksana TANGEDCO Rajesh Lakhani saat dihubungi mengatakan kepada TNIE, “Kami akan memeriksa dan mendiskusikannya dengan departemen hukum dan akan segera diambil tindakan mengenai masalah ini.”

Singapore Prize