MADURAI: Majelis hakim Madurai di pengadilan tinggi Madras pada hari Senin mengarahkan pemerintah Persatuan untuk mengisi jabatan ketua di Pengadilan Pemulihan Utang (DRT) di negara bagian itu dalam waktu dua minggu. Majelis hakim divisi yang terdiri dari Hakim Pushpa Sathyanarayana dan S Srimathy menambahkan bahwa hingga penunjukan tersebut dilakukan, ketua pengadilan lain, yang telah diberi biaya tambahan atas pengadilan di mana jabatan tersebut kosong, harus menjalankan tugas tambahan mereka.
Arahan tersebut dikeluarkan pada PIL yang diajukan oleh DRT-Madurai Bar Association yang mencari arahan untuk menunjuk seorang ketua DRT Madurai. Asosiasi berpendapat bahwa jabatan ketua di DRT Madurai kosong pada Oktober lalu. Kemudian, pemberitahuan dikeluarkan untuk memberikan biaya tambahan kepada petugas DRT Coimbatore atas DRT Madurai hingga 31 Desember 2021, tambahnya.
“Meski jangka waktunya sudah lewat, belum ada pemberitahuan perpanjangan. Akibatnya, kasus-kasus DRT di yurisdiksi Madurai tidak disidangkan di pengadilan Coimbatore, dan terhenti,” kata asosiasi tersebut, seraya menambahkan bahwa beberapa DRT lainnya menghadapi masalah yang sama.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
MADURAI: Majelis hakim Madurai di pengadilan tinggi Madras pada hari Senin mengarahkan pemerintah Persatuan untuk mengisi jabatan ketua di Pengadilan Pemulihan Utang (DRT) di negara bagian itu dalam waktu dua minggu. Majelis hakim divisi yang terdiri dari Hakim Pushpa Sathyanarayana dan S Srimathy menambahkan bahwa hingga penunjukan tersebut dilakukan, ketua pengadilan lain, yang telah diberi biaya tambahan atas pengadilan di mana jabatan tersebut kosong, harus menjalankan tugas tambahan mereka. Arahan tersebut dikeluarkan pada PIL yang diajukan oleh DRT-Madurai Bar Association yang mencari arahan untuk menunjuk seorang ketua DRT Madurai. Asosiasi berpendapat bahwa jabatan ketua di DRT Madurai kosong pada Oktober lalu. Kemudian, pemberitahuan dikeluarkan untuk memberikan biaya tambahan kepada petugas DRT Coimbatore atas DRT Madurai hingga 31 Desember 2021, tambahnya. “Meski jangka waktunya sudah lewat, belum ada pemberitahuan perpanjangan. Akibatnya, kasus-kasus DRT di yurisdiksi Madurai tidak disidangkan di pengadilan Coimbatore, dan terhenti,” kata asosiasi tersebut, seraya menambahkan bahwa beberapa DRT lainnya menghadapi masalah yang sama. googletag.cmd.push(fungsi() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp