COIMBATORE/VIRUDHANAGAR: Seorang mahout dan kavadi (asisten mahout) telah didakwa dan mahout tersebut diskors setelah video keduanya memegang seekor gajah sapi selama 48 hari kamp peremajaan jumbo tahunan di Thekkampatti dibagikan di media sosial.
Penyerangan terhadap hewan yang terlihat diikat itu memicu kemarahan, terlebih lagi karena dilakukan di kamp yang bertujuan untuk merawat gajah-gajah yang ditangkap agar kembali sehat.
Mahout Vinil Kumar dan asistennya Siva Prasath didakwa berdasarkan pasal Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar dan Vinil Kumar ditangguhkan oleh administrasi kuil Srivilliputhur Nachiyar Thirukovil. Siva Prasath bukanlah pegawai kuil.
Dalam video yang diambil oleh seorang pengunjung kamp melalui telepon genggamnya pada Sabtu malam, Vinil Kumar dan Siva Prasath terlihat berulang kali memukul kaki belakang si jumbo, Jeymalyatha dari Srivilliputhur Nachiyar Thirukovil.
Ketika ditanyai oleh pejabat dari Departemen Agama dan Amal Hindu, keduanya dilaporkan mengklaim bahwa hewan tersebut mencoba menginjak-injak mereka dan mereka harus menggunakan kekerasan untuk mengendalikannya.
TW: Kekerasan, Penyerangan, Kekejaman terhadap Hewan
.
.
.
Tampilkan ke video #Srivilliputhur gajah kuil Jeyamalyatha diserang oleh dua orang di kamp gajah di Kovai memberi tahu administrasi kuil, mahoutnya ditangguhkan. @VinodhArulappan @xpresstn pic.twitter.com/AdMMrlbDOJ— azeefa (@AzeefaFathima) 21 Februari 2021
Setelah video tersebut menjadi viral, perwakilan LSM termasuk Nature Conservation Society (NCS) Wildlife Nature Conservation Trust (WNCT), Environmental Conservation Group (ECG), dan Coimbatore Nature Conservation Trust menemui petugas hutan distrik dan mengajukan petisi yang menyatakan mereka bertindak. melawan kedua pria itu.
Presiden NCS NI Jalaluddin mengatakan mahout dan kavady menganiaya si jumbo, yang terdengar membunyikan klakson kesakitan dalam video. Lebih lanjut, dia mengklaim Dinas Peternakan tidak menanggapi keluhan mereka terkait masalah tersebut.
Seorang pejabat di departemen HR&CE mengatakan departemen kehutanan dan peternakan telah diminta untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Petugas Kehutanan Distrik D Venkatesh mengatakan petugas Palaniraja (Mettupalayam) dan Manokaran (Karamadai) ditugaskan untuk menyelidiki insiden tersebut.
Mahout dan asistennya dibawa ke kawasan hutan Mettupalayam untuk diinterogasi, tambahnya.
Sementara itu, sumber di Srivilliputhur menyebutkan Vinil Kumar, 45 tahun, telah menjadi mahout gajah sejak dibawa ke kuil pada tahun 2011. Pihak pengelola kuil telah memulai konsultasi dengan mahout baru untuk jumbo tersebut.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
COIMBATORE/VIRUDHANAGAR: Seorang mahout dan kavadi (asisten mahout) telah didakwa dan mahout tersebut diskors setelah video keduanya memegang seekor gajah sapi selama 48 hari kamp peremajaan jumbo tahunan di Thekkampatti dibagikan di media sosial. Penyerangan terhadap hewan yang terlihat diikat itu memicu kemarahan, terlebih lagi karena dilakukan di kamp yang bertujuan untuk merawat gajah-gajah yang ditangkap agar kembali sehat. Mahout Vinil Kumar dan asistennya Siva Prasath didakwa berdasarkan pasal Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar dan Vinil Kumar ditangguhkan oleh administrasi kuil Srivilliputhur Nachiyar Thirukovil. Siva Prasath bukanlah pegawai kuil. googletag.cmd.push(fungsi() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Dalam video yang diambil oleh seorang pengunjung kamp melalui telepon genggamnya pada Sabtu malam, Vinil Kumar dan Siva Prasath terlihat berulang kali memukul kaki belakang si jumbo, Jeymalyatha dari Srivilliputhur Nachiyar Thirukovil. Ketika ditanyai oleh pejabat dari Departemen Agama dan Amal Hindu, keduanya dilaporkan mengklaim bahwa hewan tersebut telah mencoba menginjak-injak mereka dan mereka harus menggunakan kekerasan untuk mengendalikannya. TW: Kekerasan, Penyerangan, Kekejaman terhadap Hewan. . . Setelah video yang menunjukkan gajah kuil #Srivilliputhur Jeyamalyatha diserang oleh dua orang di kamp gajah di Kovai menjadi perhatian administrasi kuil, mahout tersebut diskors. @VinodhAruappan @xpresstn pic.twitter.com/AdMMrlbDOJ — azeefa (@AzeefaFathima) 21 Februari 2021 Setelah video tersebut viral, perwakilan LSM termasuk Nature Conservation Society (NCS) Wildlife Nature Conservation Trust (WNCT), Environmental Conservation Group ( ECG), dan Coimbatore Conservation Trust, bertemu dengan petugas kehutanan distrik dan mengajukan petisi yang menuntut tindakan terhadap kedua pria tersebut. Presiden NCS NI Jalaluddin mengatakan mahout dan kavady menganiaya si jumbo, yang terdengar membunyikan klakson kesakitan dalam video. Lebih lanjut, dia mengklaim Dinas Peternakan tidak menanggapi keluhan mereka terkait masalah tersebut. Seorang petugas di departemen MH&CE mengatakan departemen kehutanan dan peternakan telah diminta untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Petugas Kehutanan Distrik D Venkatesh mengatakan petugas Palaniraja (Mettupalayam) dan Manokaran (Karamadai) ditugaskan untuk menyelidiki insiden tersebut. Mahout dan asistennya dibawa ke kawasan hutan Mettupalayam untuk diinterogasi, tambahnya. Sementara itu, sumber di Srivilliputhur menyebutkan Vinil Kumar, 45 tahun, telah menjadi mahout gajah sejak dibawa ke kuil pada tahun 2011. Pihak pengelola kuil telah memulai konsultasi dengan mahout baru untuk jumbo tersebut. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp