Oleh Layanan Berita Ekspres

COIMBATORE: Polisi kota Coimbatore dan detektif NIA pada hari Rabu melakukan penyelidikan terhadap penduduk asli Kovilpatti yang diduga membeli bahan peledak melalui platform e-commerce.
Menurut sumber polisi, petugas menanyai orang yang diduga terkait dengan kelompok teroris tersebut. Namun ternyata dia membeli material tersebut untuk membalas dendam pada lawannya, dan dia ditangkap.

Orang yang ditangkap diidentifikasi sebagai Mariyappan (29), penduduk asli Kovilpatti di Thoothuludi. Dia bekerja sebagai salesman di Saravanampatti dan tinggal di kamar sewaan di Vilankurichi selama dua tahun terakhir.

Setelah ledakan mobil pada tanggal 23 Oktober, di mana para tersangka dikatakan memperoleh bahan peledak secara online, polisi mulai memeriksa riwayat pembelian bahan peledak melalui situs e-commerce. Situs e-commerce terkemuka telah diminta untuk membagikan rincian jika ada yang telah membeli materi tersebut.

Berdasarkan hal itu, polisi mendapat informasi mengenai Mariyappan. Dia memesan Kalium Nitrat dan Sulfur di situs e-commerce pada 13 Mei menggunakan akun temannya Senthilkumar dan menerima materinya pada 20 Mei.

Polisi dan NIA memanggil Senthilkumar, dan berdasarkan pernyataannya, membawa Mariyappan ke kantor polisi Saravanampatti untuk diinterogasi pada hari Rabu. Sumber mengatakan dia mengaku membeli obat tersebut.

Lebih lanjut, sumber polisi mengatakan Mariyappan menghadapi enam kasus termasuk percobaan pembunuhan di Kovilpatti. Dia diduga mendapatkan bahan untuk membuat bom untuk membunuh saingannya Maharajan. “Mariyappan membeli sekitar 400 gram bahan peledak, 150 gram di antaranya disita pada hari Rabu. Dia memberi tahu kami bahwa sisa 250 gramnya ada pada temannya yang tinggal di Chennai. Kami berusaha memulihkan materi sepenuhnya,” tambah petugas polisi. Polisi Saravanampatti menangkap Mariyappan pada Rabu malam berdasarkan ketentuan Undang-Undang Bahan Peledak.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

unitogel