Layanan Berita Ekspres

PUDUCHERRY: Masa depan mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Pemerintahan Dr BR Ambedkar di sini berada dalam bahaya karena Universitas Pondicherry telah memperingatkan perguruan tinggi tersebut untuk menarik afiliasi kecuali kekurangan staf diatasi.

Fakultas Hukum memiliki 10 lowongan di 18 posisi anggota fakultas. Bahkan jabatan kepala sekolah telah kosong selama hampir satu dekade dan digantikan oleh anggota fakultas paling senior. Itu menyisakan hanya tujuh anggota fakultas lainnya yang mengambil kelas.

Perguruan tinggi tersebut mendaftarkan 37 mahasiswa dalam kursus hukum tiga tahun dan 30 mahasiswa dalam kursus terpadu 5 tahun. Pada tanggal 9 Februari, PU mengirimkan surat kepada rektor fakultas hukum bahwa mereka tidak akan mengakui penerimaan tahun pertama ke kedua program studi tersebut kecuali persyaratannya terpenuhi.

Permintaan lama mahasiswa untuk mengisi posisi fakultas yang kosong masih belum terpenuhi. Menanggapi litigasi kepentingan umum (PIL), Pengadilan Tinggi Madras baru-baru ini mengeluarkan perintah yang mengarahkan pemerintah UT untuk mengisi kekosongan tersebut. PU juga telah menginstruksikan Rektor Fakultas Hukum untuk mengisi posisi-posisi yang kosong sebelum penerimaan mahasiswanya. Namun pemerintah Puducherry belum mengambil langkah apa pun untuk mengisi jabatan tersebut. Para mahasiswa baru-baru ini menyerahkan memorandum mengenai masalah tersebut kepada Menteri N Rangasamy.

Karena Puducherry adalah UT, jabatan fakultas (pos Grup A) hanya dapat diisi oleh UPSC karena Puducherry tidak memiliki Komisi Pelayanan Publik sendiri. Namun perekrutan oleh UPSC bisa memakan waktu hingga beberapa bulan.

Pemimpin Oposisi dan DMK MLA R Siva menyatakan keprihatinan atas penderitaan mahasiswa dan mendesak Letnan Gubernur Tamilisai Soundarrajan dan CM untuk campur tangan. Pemerintah harus mengisi kekosongan tersebut dan menyediakan fasilitas dasar termasuk fasilitas perpustakaan dan bus agar pendidikan siswa tidak terpengaruh, katanya.

Sementara itu, usai berdiskusi dengan para pelajar, Menteri Pendidikan A Namassivayam mengatakan pemerintah sedang mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan mereka. Sebuah proposal telah diajukan ke pemerintah untuk melibatkan fakultas berdasarkan kontrak jangka pendek sampai rekrutmen reguler dilakukan oleh UPSC, kata Rudra Goud, direktur pendidikan, PT kepada TNIE. Setelah disetujui, pemerintah akan memberitahukan untuk kontak jangka pendek. Pemerintah juga sudah menjawab PU tentang pemenuhan syaratnya, ujarnya.

Namun, Siva mengklaim otoritas pemerintah menolak menerima perekrutan jangka pendek dan sepertinya bersikeras bahwa perekrutan tersebut akan diisi oleh UPSC. Akibatnya, siswa yang mendaftar tahun ini berisiko tidak bisa belajar. Jika studi hukum dihentikan tahun ini, maka perguruan tinggi tersebut bisa ditutup total, ujarnya.

Perguruan tinggi hukum ini didirikan pada tahun 1972 dan alumninya meliputi hakim di Pengadilan Tinggi dan pengadilan rendah. Demikian pula CM dan Menteri Hukum K Lakshminarayanan adalah mahasiswa perguruan tinggi tersebut.

Result SGP