Biaya dari Pusat berjumlah Rs 20,860.40 crore dimana kompensasi GST adalah Rs 13,504.74 crore, katanya dalam memorandum tersebut.
Tamil Nadu CM MK Stalin (Foto | PTI)
NEW DELHI/CHENNAI: Tamil Nadu pada hari Jumat mendesak Pusat untuk mengeluarkan iuran terutang lebih dari Rs 20.000 crore yang menunggu keputusan negara, dengan mengatakan bahwa wabah Covid-19 memerlukan pengeluaran tambahan pada pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan di negara bagian tersebut.
Ketua Menteri MK Stalin, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke New Delhi, menyerahkan sebuah memorandum kepada Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman, menyoroti iuran yang tertunda, termasuk kompensasi GST.
Biaya dari Pusat berjumlah Rs 20,860.40 crore dimana kompensasi GST adalah Rs 13,504.74 crore, katanya dalam memorandum tersebut.
Tamil Nadu menghadapi “tekanan finansial yang parah” meskipun situasi Covid-19 saat ini sudah mereda karena pendapatannya sangat terpengaruh akibat pandemi ini, katanya.
“Pandemi ini memaksa negara mengeluarkan biaya tambahan untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan, peralatan medis, obat-obatan, dan juga menerapkan skema kesejahteraan bagi kelompok masyarakat yang rentan,” katanya.
Di antara biaya-biaya tersebut, kata dia, tunggakan Pajak Barang dan Jasa Kementerian Keuangan merupakan yang tertinggi yakni sebesar Rs 13.504,74 crore.
Dia mengatakan bahwa pemerintah negara bagian belum menerima Rs 2.203,25 crore untuk subsidi beras giling khusus dari Kementerian Konsumen, Makanan dan Distribusi Publik.
Departemen pendidikan sekolah belum menerima hibah Sarva Shiksha Abhiyan sebesar Rs 2.109,08 crore dari Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Stalin juga meminta Menteri Keuangan untuk memperpanjang periode penggantian GST, dengan mengatakan bahwa Tamil Nadu menghadapi kehilangan pendapatan sekitar Rs 20.000 crore.
Selama pemberlakuan GST pada bulan Juli 2017, Tamil Nadu menerima penyerahan otonomi fiskalnya dengan jaminan dari Pusat bahwa pendapatan negara akan dilindungi, katanya.
“Dalam lima tahun terakhir, terdapat kesenjangan yang besar antara pendapatan aktual yang direalisasikan dan pendapatan yang dilindungi yang dijamin. Tren ini terlihat bahkan sebelum pandemi dan kesenjangan tersebut semakin melebar sejak saat itu,” katanya.
Stalin mengatakan periode penggantian GST berakhir pada 30 Juni 2022 dan Tamil Nadu akan menghadapi kehilangan pendapatan sekitar Rs 20.000 crore pada tahun anggaran mendatang.
“Kami mengimbau kepada pemerintah Persatuan untuk memperpanjang jangka waktu kompensasi setidaknya dua tahun setelah Juni 2022,” katanya.