Oleh Layanan Berita Ekspres

COIMBATORE: “Bagaimana seorang pengawas anti-perburuan liar dan pekerja sanitasi berhasil mengambil dua gading dari bangkai gajah dalam kawasan hutan Pollachi?”

Demikian pertanyaan yang dilontarkan petugas Suaka Harimau Anamalai (ATR) saat memberikan surat teguran kepada dua personel kehutanan terkait.

Penjaga hutan anti-perburuan K Samiyappan dan pekerja sanitasi A Kathavarayan diduga memindahkan gading tersebut di dekat bendungan Aliyar. “Biasanya setelah dilakukan visum, gadingnya harus dicabut dengan sabit atau kapak. Standar prosedurnya adalah menyimpan gading tersebut di kantor kehutanan. Namun, dalam kasus ini keduanya berhasil mengambil gading tersebut tanpa peralatan apa pun sebagai karkas. sudah tua. Mereka berhasil menyelundupkan gading-gading tersebut keluar dari hutan dengan cara mengikat gading-gading tersebut ke tulang dan menyembunyikannya di bawah dhoti,” kata seorang petugas kehutanan.

Para pejabat mengatakan mereka menemukan perangkat sinyal GPS hilang dari Vedikaranpallam dekat Aliyar, tempat hewan itu ditemukan mati. “Para tersangka kemudian menyalakan perangkat GPS curiannya untuk membuktikan bahwa mereka tidak mengunjungi Vedikaranpallam. Mereka akhirnya menyerah dan mengaku melakukan kejahatan tersebut,” tambah pejabat itu

Pejabat tersebut mengatakan bahwa Samiyappan dan Kathavarayan telah dibebastugaskan. “Kami juga telah mengeluarkan pemberitahuan kepada dua orang lainnya yang lalai dalam insiden perburuan liar ini. Kami juga sedang menyelidiki mereka,” kata pejabat itu.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Singapore Prize