Layanan Berita Ekspres

COIMBATORE: Mencari ruang untuk berjalan kaki adalah pekerjaan yang melelahkan karena trotoar di jalan sepanjang 100 kaki dekat Gandhipuram selalu ditempati oleh kendaraan roda dua atau diserbu oleh pemilik toko. Beberapa jalan di lingkungan ini mengarah ke jalan yang menampung ruang pamer tekstil, toko elektronik, dan ruang pamer keliling.

A Manoj yang rutin melakukan peregangan ini mengaku kerap harus turun dan berada di trotoar karena adanya pembatas. “Sangat berbahaya menggunakan jalan setapak di jalan sepanjang 100 kaki karena saluran drainase yang dilapisi beton rusak dan pecah di banyak tempat. Pada malam hari saya lebih memilih berjalan di jalan tersebut meskipun lalu lintas padat karena ada kemungkinan terjatuh. saluran pembuangan.”

Kekurangan lain di kawasan itu adalah kendaraan roda dua yang parkir di jalan setapak. Di beberapa tempat, kendaraan roda empat juga terlihat parkir di zona larangan parkir dan ruang sempit.

T Palanisamy, yang sedang berbelanja barang elektronik, mengatakan parkir bawah tanah tersedia di beberapa showroom tekstil dan elektronik, namun mengeluhkan sebagian besar pelanggan memarkir kendaraannya di luar untuk memudahkan akses. Ia menambahkan, “Masalah ini telah terjadi selama beberapa tahun. Badan masyarakat yang bertanggung jawab menjaga jalan setapak menutup mata. Tindakan tegas harus diambil terhadap pemilik toko yang melanggar batas ruang publik.”

Aktivis RTI SP Thiyagarajan mengatakan, “Pada malam hari, para pedagang asongan mendirikan toko di trotoar sehingga mengganggu pergerakan pejalan kaki. Penempatan pedagang asongan harus diatur untuk menjamin kebebasan arus pejalan kaki.”

SM Ubaidu Rahman, anggota Town Vending Committee menjelaskan bahwa kota tersebut dipilih oleh Kementerian Perumahan dan Perkotaan pada tahun 2019 untuk model proyek town vending. Proyek yang bertujuan untuk mengalokasikan ruang terpisah bagi para pedagang kaki lima ini tertunda karena pandemi ini, katanya lebih lanjut. “Pada tahap awal proyek, telah dipilih 10 lokasi untuk menampung para pedagang kaki lima dengan harga sewa yang murah untuk mendongkrak usaha mereka. Kami menghimbau kepada korporasi untuk mempercepat proyek tersebut demi kepentingan para pedagang,” kata Ubaidu Rahman menambahkan.

Wakil Komisaris Perusahaan Kota Coimbatore (CCMC) M Sharmila mengatakan asisten petugas perencanaan kota telah diarahkan untuk menghilangkan perambahan dan menciptakan ruang yang ramah pejalan kaki. “Upaya penghapusan penimbunan, spanduk, dan spanduk digital terus dilakukan,” tambah Sharmila.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

taruhan bola online