Layanan Berita Ekspres
RAMANATHAPURAM: Musim budidaya samba off-road di distrik tersebut tiba-tiba berakhir setelah 64% tanaman rusak karena situasi seperti kekeringan. Menurut laporan departemen pertanian, wilayah Kadaladi, Mudukulathur dan RS Mangalam sangat terkena dampaknya karena lebih dari 70% tanaman padi layu. Para petani mendesak pemerintah negara bagian untuk menyatakan distrik tersebut dilanda kekeringan dan memberi mereka kompensasi.
Meskipun hujan sebelum musim hujan mendorong para petani untuk menanam padi dalam jumlah besar (sekitar 1,34 lakh hektar lahan), situasinya menjadi serius setelah musim hujan gagal di beberapa bagian pedalaman kabupaten tersebut, yang mengakibatkan kurangnya irigasi tanaman. Setelah para petani mengangkat masalah ini dalam dua pertemuan pengaduan terakhir, sebuah tim khusus diutus untuk menilai kerusakan tanaman.
Menurut laporan departemen, total lahan seluas 1.34.132,7 hektar digunakan untuk budidaya ladang samba di kabupaten tersebut. Dari jumlah tersebut, lebih dari 64% tanaman (sekitar 84.395 hektar) mengalami kerusakan parah akibat kekeringan. “Hasil panen di Mudukulathur seluas 16.890 hektare. Selain itu, Kadaladi, Paramakudi dan Uchipuli juga melaporkan kerusakan tanaman masing-masing sekitar 15.000, 1.943 dan 1.450 hektar,” kata laporan itu.
Berbicara kepada TNIE, Kolektor Distrik Johnny Tom Varghese mengatakan bahwa tim dari pemerintah kabupaten sedang mendata kerusakan tanaman. “Sebanyak 60.936 hektare tanaman yang terkena dampak kekeringan telah dikumpulkan di kabupaten tersebut hingga Jumat (21 Januari). Setelah proses selesai, laporan akan dikirim ke pemerintah negara bagian,” tambahnya.
Seorang pemimpin petani, Gavaskar, mengatakan kepada TNIE bahwa kegagalan musim hujan telah memberikan pukulan telak bagi para petani, khususnya di Thiruvadanai. “Pemerintah harus menyatakan kabupaten tersebut terkena dampak kekeringan dan memberikan kompensasi kepada petani yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena gagalnya musim. Semua tanaman yang layu sedang dalam tahap berbunga,” imbuhnya.
Laporan kerusakan tanaman
- Total area yang ditanami: 1.34.132.7572 hektar
- Luas wilayah terdampak menurut Dinas Pertanian: 84.395 hektar
- Luas wilayah yang dirangkum: 60.936 hektar
- Sumber: Pemerintah Daerah
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
RAMANATHAPURAM: Musim budidaya samba off-road di distrik tersebut tiba-tiba berakhir setelah 64% tanaman rusak karena situasi seperti kekeringan. Menurut laporan departemen pertanian, wilayah Kadaladi, Mudukulathur dan RS Mangalam sangat terkena dampaknya karena lebih dari 70% tanaman padi layu. Para petani mendesak pemerintah negara bagian untuk menyatakan distrik tersebut dilanda kekeringan dan memberi mereka kompensasi. Meskipun hujan sebelum musim hujan mendorong para petani untuk menanam padi dalam jumlah besar (sekitar 1,34 lakh hektar lahan), situasinya menjadi serius setelah musim hujan gagal di beberapa bagian pedalaman kabupaten tersebut, yang mengakibatkan kurangnya irigasi tanaman. Setelah para petani mengangkat masalah ini dalam dua pertemuan pengaduan terakhir, sebuah tim khusus diutus untuk menilai kerusakan tanaman. Menurut laporan departemen, total lahan seluas 1.34.132,7 hektar digunakan untuk budidaya ladang samba di kabupaten tersebut. Dari jumlah tersebut, lebih dari 64% tanaman (sekitar 84.395 hektar) mengalami kerusakan parah akibat kekeringan. “Hasil panen di Mudukulathur seluas 16.890 hektare. Selain itu, Kadaladi, Paramakudi dan Uchipuli juga melaporkan kerusakan tanaman masing-masing sekitar 15.000, 1.943 dan 1.450 hektar,” kata laporan itu. googletag.cmd.push(fungsi() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Berbicara kepada TNIE, Kolektor Distrik Johnny Tom Varghese mengatakan bahwa tim dari pemerintah kabupaten sedang mendata kerusakan tanaman. “Sebanyak 60.936 hektare tanaman yang terkena dampak kekeringan telah dikumpulkan di kabupaten tersebut hingga Jumat (21 Januari). Setelah proses selesai, laporan akan dikirim ke pemerintah negara bagian,” tambahnya. Seorang pemimpin petani, Gavaskar, mengatakan kepada TNIE bahwa kegagalan musim hujan telah memberikan pukulan telak bagi para petani, khususnya di Thiruvadanai. “Pemerintah harus menyatakan kabupaten tersebut terkena dampak kekeringan dan memberikan kompensasi kepada petani yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena gagalnya musim. Semua tanaman yang layu sedang dalam tahap berbunga,” imbuhnya. Laporan Kerusakan Tanaman Total Luas Budidaya: 1.34.132.7572 Hektar Luas Terdampak Menurut Departemen Pertanian: 84.395 Hektar Luas Gabungan: 60.936 Hektar Sumber: Pemerintah Kabupaten Ikuti Saluran New Indian Express di WhatsApp