THOOTHUKUDI: Para petani di desa sekitar gardu induk Puthukudi di Ottapidaram mengajukan petisi pada pertemuan penanganan keluhan mingguan pada hari Senin, menyesali bahwa pasokan air yang tidak tepat karena seringnya pemadaman listrik telah menyebabkan tanaman layu.
Penduduk desa yang dipimpin oleh M Petchiammal, Direktur Perusahaan Produsen Petani Uzhavarkudi Limited, mengatakan bahwa para petani di wilayah tersebut sebagian besar menanam padi dan jagung dengan mengandalkan sumur dan irigasi sumur bor. “Masyarakat di sini mayoritas adalah petani marjinal yang memiliki lahan seluas satu atau dua hektare. Pasokan listrik tidak merata di seluruh desa sekitar Gardu Induk Puthukudi,” ujarnya.
Chithravel, seorang petani jagung dari Kodiangulam, mengatakan pasokan listrik ke ladang disediakan antara pukul 23.00 hingga 05.00. “Tetapi tidak aman bagi kami untuk menjelajah ke dalamnya dalam kegelapan karena ular dan makhluk lain akan berkeliaran di sana. Kami meminta pihak berwenang untuk menyediakan listrik bagi pertanian di siang hari,” kata para petani.
Sementara itu, seorang perempuan penyandang disabilitas dari Sathankulam melakukan aksi duduk di kampus kolektor bersama bayinya menuntut polisi mengajukan FIR terhadap mertuanya karena diduga menganiaya dia secara verbal dan fisik. Pemohon, V Leethiyal, mengatakan ketika dia melaporkan pelecehan tersebut ke polisi Sathankulam, mereka menolak untuk mendaftarkan FIR dan membujuknya untuk berkompromi dengan anggota keluarganya.
Dalam petisi lainnya, sekretaris cabang CPM desa Pallipatu, R Ponraj, mengeluhkan bus TNSTC sering melewati desa Pallipatu, sehingga memaksa penduduk setempat bergantung pada becak. Ia juga menindak pengemudi yang mengirim bus melalui jalur tidak terjadwal.
THOOTHUKUDI: Para petani di desa sekitar gardu induk Puthukudi di Ottapidaram pada hari Senin mengajukan petisi selama pertemuan penanganan keluhan mingguan bahwa pasokan air yang tidak tepat karena seringnya kekurangan listrik telah menyebabkan tanaman layu. Penduduk desa yang dipimpin oleh M Petchiammal, Direktur Perusahaan Produsen Petani Uzhavarkudi Limited, mengatakan bahwa para petani di wilayah tersebut sebagian besar menanam padi dan jagung dengan mengandalkan sumur dan irigasi sumur bor. “Masyarakat di sini mayoritas adalah petani marjinal yang memiliki lahan seluas satu atau dua hektare. Pasokan listrik tidak merata di seluruh desa sekitar Gardu Induk Puthukudi,” ujarnya. Chithravel, seorang petani jagung dari Kodiangulam, mengatakan pasokan listrik ke ladang disediakan antara pukul 23.00 hingga 05.00. “Tetapi tidak aman bagi kami untuk menjelajah ke dalamnya dalam kegelapan karena ular dan makhluk lain akan berkeliaran di sana. Kami meminta pihak berwenang untuk menyediakan listrik bagi pertanian di siang hari,” kata para petani. Sementara itu, seorang perempuan penyandang disabilitas dari Sathankulam melakukan aksi duduk di kampus kolektor bersama bayinya menuntut polisi mengajukan FIR terhadap mertuanya karena diduga menganiaya dia secara verbal dan fisik. Pemohon, V Leethiyal, mengatakan ketika dia melaporkan pelecehan tersebut ke polisi Sathankulam, mereka menolak untuk mendaftarkan FIR dan membujuknya untuk berkompromi dengan anggota keluarganya. Dalam petisi lainnya, sekretaris cabang CPM desa Pallipatu, R Ponraj, mengeluhkan bus TNSTC sering melewati desa Pallipatu, sehingga memaksa penduduk setempat bergantung pada becak. Ia juga menindak pengemudi yang mengirim bus melalui jalur tidak terjadwal.