Oleh Layanan Berita Ekspres

MADURAI: Majelis hakim Madurai di pengadilan tinggi Madras baru-baru ini meminta tanggapan dari departemen HR dan CE, antara lain, mengenai litigasi kepentingan umum (PIL) yang meminta penerjemahan dan pemeliharaan catatan pendapatan 490 kuil di permintaan distrik Kanniyakumari.

Athikesava Bhaktharkal Seva Trust, diwakili oleh sekretarisnya N Thangappan, menyampaikan di PIL bahwa kuil-kuil di Kanniyakumari sebelumnya berada di bawah kendali Cochin-Travancore Samasthanam dan dipindahkan ke Tamil Nadu setelah reorganisasi negara bagian.

Saat ini, terdapat 490 candi di distrik tersebut di bawah pengawasan departemen HR dan CE dan setiap candi memiliki tanah seluas beberapa hektar, tambahnya. Namun catatan pendapatan kuil-kuil ini dalam bahasa Malayalam dan pejabat pendapatan serta departemen HR dan CE tidak dapat memahami dokumen atau mengidentifikasi properti yang disebutkan di dalamnya, klaim pihak yang berperkara. Untuk beberapa kuil, pihak berwenang bahkan tidak memiliki dokumennya, tambahnya.

Akibatnya, sejumlah besar properti kuil di distrik tersebut dirambah atau berada di bawah kepemilikan ilegal perorangan, kata pihak yang berperkara, seraya menambahkan bahwa hal ini tidak dapat dihentikan kecuali dokumen pendapatan diterjemahkan, bersama dengan nomor survei lama mereka, dan dipertahankan oleh pihak yang berwenang.

Mendengar permohonan tersebut, hakim yang terdiri dari Hakim R Mahadevan dan J Sathya Narayana Prasad mengarahkan penasihat pemerintah untuk mendapatkan rincian dari otoritas terkait dan melaporkannya ke pengadilan. Kasus ini ditunda hingga 3 November.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

lagu togel