Layanan Berita Ekspres

ERODE: Warga RN Pudhur yang tinggal di dekat kanal Sunambu Odai pada hari Sabtu terbangun karena busa di badan air disertai bau busuk yang tak tertahankan.

Mengutip fakta bahwa unit pengolahan tekstil dan penyamakan kulit di distrik tersebut terus membuang limbah ke badan air dan mengambil keuntungan dari kurangnya pengawasan, warga dan aktivis setempat menuntut agar dibentuk regu terbang baru yang khusus untuk patroli malam. Mereka juga mendesak Dewan Pengendalian Pencemaran Tamil Nadu (TNPCB) untuk mengisi pos-pos yang kosong di distrik tersebut untuk mengatasi kekurangan staf.

Menurut para aktivis, insiden pembuangan limbah ke badan air terjadi pada malam hari, sehingga melanggar aturan nol pembuangan limbah dari TNPCB. Meskipun petugas terkadang melakukan inspeksi pada malam hari, hanya pemantauan rutin yang dapat membatasi insiden tersebut. Air yang tercemar dari Sunambu Odai dan Pitchakaranpallam Odai memasuki Cauvery dan juga mencemari air sungai, kata mereka.

“Pemerintah kabupaten dan TNPCB bertanggung jawab memantau apakah perintah Pengadilan Tinggi mengenai sistem pembuangan limbah nol dipatuhi. Namun, TNPCB di Erode terguncang karena kekurangan staf. Dari dua posisi insinyur lingkungan distrik di TNPCB kabupaten, satu sudah lebih dari satu tahun kosong. Pos asisten insinyur di Perundurai juga kosong. Lowongan itu mempengaruhi efisiensi TNPCB, “kata Chinnasamy dari CPI.

TNPCB baru-baru ini menulis surat kepada Inspektur Polisi untuk meminta bantuan untuk menangkap kendaraan yang mengangkut lumpur tanpa izin dan membuangnya di lahan kosong dan badan air. Namun, beberapa hari lalu, baik aparat TNPCB maupun kepolisian gagal menyita kendaraan yang membawa pakaian berwarna yang dicuci di sungai Cauvery. Petugas TNPCB mengaku tidak punya kewenangan untuk menyita kendaraan tersebut, sedangkan polisi mengaku tidak bisa melakukannya karena tidak ada pengaduan. Pelaku membawa kendaraannya pergi setelah petugas meninggalkan lokasi kejadian.

“Petani yang berangkat kerja di sawah pada pagi hari sering kali memperhatikan adanya perubahan warna air di badan air. Meski kami laporkan, namun saat petugas datang sudah terlambat untuk menyadari perubahan tersebut. Petani dan lainnya warga yang rutin menggunakan air tersebut, dilaporkan mengalami alergi kulit. Polusi hanya dapat dikurangi dengan tindakan tegas terhadap pelanggar dan melakukan pemeriksaan rutin,” kata Manikandan, ketua asosiasi petani.

Pejabat TNPCB mengatakan di wilayah tersebut terdapat regu terbang yang terdiri dari dua petugas. Mereka mencari lebih banyak tenaga kerja untuk mengatasi masalah ini.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Toto SGP