Layanan Berita Ekspres

THANJAVUR: Turunnya harga pengadaan jagung berdampak pada petani yang menanam tanaman di kabupaten tersebut. Pejabat pertanian mengatakan jagung biasanya ditanam di lahan seluas 300 hektar di kabupaten tersebut. Namun saat ini cakupannya bertambah menjadi 500 hektare. Meski harga belinya lebih tinggi di awal musim, namun kini turun.

Jagung ditanam secara sporadis di distrik ini mulai bulan Juni. Dari semua wilayah, tanaman ini terutama ditanam di Marungulam, Kurungulam, Ezhuppatti, Thozhagirippatti, Tirukkanoorpatti. “Jagung diperoleh dengan harga Rs 2.300 hingga Rs 2.500 per kuintal (100 kg) sebulan yang lalu. Namun, sekarang harganya hanya Rs 1.500 hingga Rs 1.700 per kuintal,” kata P Govindaraj, seorang petani di Thozhagiripatti.

Petani lain dari Marugulam, Annadurai, mengatakan harga yang tadinya Rs 2.250 per kuintal, kini turun menjadi Rs 1.700. Jagung yang diperoleh dari distrik Thanjavur sebagian besar dikirim ke distrik seperti Namakkal untuk menyiapkan pakan unggas, kata para petani.

“Jika jagung yang diterima dari negara bagian lain tinggi, pedagang tidak akan membelinya dari daerah kami,” kata Govindaraj, sambil menambahkan bahwa biaya input jagung lebih tinggi dibandingkan tanaman lain. Benihnya sendiri berharga sekitar Rs 300 hingga Rs 350 per kg. Selain itu, tanaman ini sangat rentan terhadap serangan hama, khususnya ulat grayak yang ditakuti. Petani harus mengeluarkan banyak uang untuk melawan hama ini, tambahnya.

Bahkan ketika para petani akhirnya memanen hasil panennya, penurunan harga pengadaan masih merupakan kekecewaan besar.

“Karena penyimpanan hasil panen tidak memungkinkan selama musim hujan, petani menjualnya berapa pun harga yang ditawarkan dan menimbulkan kerugian,”

kata Rajkumar, seorang petani dari Ezhuppatti. Untuk mendapatkan harga yang adil, pemerintah harus memikirkan pengadaan jagung, seperti yang terjadi pada padi, blackgram, dan greengram, kata Govindaraj. Ia juga menambahkan, hal ini akan menstabilkan harga di pasar terbuka yang kini ditentukan oleh pedagang swasta yang kerap membentuk sindikat dan menurunkan harga perolehan.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

pragmatic play