Layanan Berita Ekspres
COIMBATORE: Polisi kota Coimbatore berencana untuk menerapkan ‘program kesehatan yang ditargetkan’ bagi personel polisi yang menghadapi masalah kesehatan mental dan stres akibat pekerjaan. Program ini terutama akan berfokus pada polisi yang terus-menerus dihadapkan pada tuduhan penanganan manusia, perilaku buruk polisi, dan kecanduan alkohol.
Menurut sumber resmi, konseling dan bantuan akan diberikan kepada personel polisi yang diidentifikasi oleh atasannya sebagai yang paling stres di setiap kantor polisi. Para pejabat berharap konseling berkala akan membantu mereka menghilangkan stres dan mengeluarkan mereka dari kecanduan dan trauma.
Seorang pejabat polisi mengatakan, “Biasanya, departemen mengadakan program kesehatan komprehensif yang disebut Pelatihan Kesehatan Polisi hanya sekali dalam setahun. Namun inisiatif ini adalah program reguler dan hanya akan berfokus pada orang-orang selektif yang memiliki riwayat konsumsi alkohol dan minuman beralkohol. .penggunaan tembakau, dan perilaku kekerasan yang mengarah pada penyalahgunaan dan tindakan berlebihan di masyarakat.”
Seorang perwira polisi senior, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, “Kami tahu bahwa banyak personel di kepolisian yang kecanduan alkohol dan merokok. Stres mental adalah penyebab dari kebiasaan tersebut. Itulah sebabnya kami mengambil inisiatif ini dan itu akan memberikan manfaat secara pribadi dan juga masyarakat.”
Komisaris Polisi Kota Pradip Kumar mengatakan tujuan dari program ini bukan untuk meremehkan polisi karena karakter atau kebiasaannya. “Kami berupaya memperbaiki permasalahan mereka. Untuk memberikan kenyamanan kepada personel kepolisian, penyuluhan akan dilakukan secara langsung dan tanpa sepengetahuan rekannya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, keluarga bisa banyak membantu dalam menyelesaikan permasalahan polisi jika ia mengalami depresi.
COIMBATORE: Polisi kota Coimbatore berencana untuk menerapkan ‘program kesehatan yang ditargetkan’ bagi personel polisi yang menghadapi masalah kesehatan mental dan stres akibat pekerjaan. Program ini terutama akan berfokus pada polisi yang terus-menerus dihadapkan pada tuduhan penanganan manusia, perilaku buruk polisi, dan kecanduan alkohol. Menurut sumber resmi, konseling dan bantuan akan diberikan kepada personel polisi yang diidentifikasi oleh atasannya sebagai yang paling stres di setiap kantor polisi. Para pejabat berharap konseling berkala akan membantu mereka menghilangkan stres dan mengeluarkan mereka dari kecanduan dan trauma. Seorang pejabat polisi mengatakan, “Biasanya, departemen mengadakan program kesehatan komprehensif yang disebut Pelatihan Kesehatan Polisi hanya sekali dalam setahun. Namun inisiatif ini adalah program reguler dan hanya akan fokus pada orang-orang selektif yang memiliki riwayat alkohol dan meminum minuman beralkohol. . penggunaan tembakau, dan perilaku kekerasan yang mengarah pada penyalahgunaan dan tindakan berlebihan di hadapan publik.”googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ) ; Seorang perwira polisi senior, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, “Kami tahu bahwa banyak personel di kepolisian yang kecanduan alkohol dan merokok. Stres mental adalah penyebab dari kebiasaan tersebut. Itulah sebabnya kami mengambil inisiatif ini dan itu akan memberikan manfaat secara pribadi dan juga masyarakat.” Komisaris Polisi Kota Pradip Kumar mengatakan tujuan dari program ini bukan untuk meremehkan polisi karena karakter atau kebiasaannya. “Kami berupaya memperbaiki permasalahan mereka. Untuk memberikan kenyamanan kepada personel kepolisian, penyuluhan akan dilakukan secara langsung dan tanpa sepengetahuan rekannya,” ujarnya. Lebih lanjut ia menambahkan, keluarga bisa banyak membantu dalam menyelesaikan permasalahan polisi jika ia mengalami depresi.