Oleh PTI

CHENNAI: Tingkat keparahan wabah COVID-19 selama gelombang ketiga tergolong rendah dibandingkan dengan gelombang kedua dan tingkat kematian tetap pada rata-rata satu orang yang meninggal dalam 1.000 kasus, kata seorang pejabat senior pemerintah Tamil Nadu pada hari Minggu.

Individu yang tidak divaksinasi dan mereka yang memenuhi syarat untuk menerima ‘penguat pencegahan’ juga berisiko tertular infeksi dan hal ini muncul dari pandangan yang lebih luas dari para ahli medis yang berkumpul di sini, kata Sekretaris Utama Departemen Kesehatan J Radhakrishnan di sini.

“Angka kematian pada gelombang kedua COVID-19 adalah 1:100 dan pada gelombang ketiga adalah 1:1.000. Artinya, jika ada 30.000 kasus yang dilaporkan, maka ada 30 orang yang meninggal karena virus tersebut,” ujarnya. dikatakan.

“Pandangan para ahli medis adalah tingkat keparahan penyakit kali ini rendah. Dan ini (angka kematian) adalah contohnya,” ujarnya kepada wartawan.

Ia melanjutkan, “Bahkan mereka yang terkena virus, hampir 80 persennya terdiri dari orang yang tidak divaksinasi dan mereka yang menerima vaksinasi dosis tunggal.”

“(Orang) yang tidak divaksinasi menyumbang 68 persen kematian, sedangkan mereka yang menerima vaksinasi dosis tunggal menyumbang 12 persen. Hari ini kami mengadakan pertemuan dengan para ahli kesehatan dan pandangan mereka yang lebih luas adalah bahwa risiko tertular virus serupa dengan yang belum mendapat vaksinasi, dan yang sudah selesai sembilan bulan setelah mendapat dosis kedua dan menunggu dosis booster, ”ujarnya.

Seperti yang ditegaskan kembali oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Ma Subramanian pada hari Sabtu, orang yang memenuhi syarat untuk menerima ‘dosis penguat’ harus segera divaksinasi, kata Radhakrishnan.

Mengingat bahwa virus ini meningkat secara global, ia mengatakan bahwa bahkan di India pun kasus serupa terjadi dan satu berita yang memuaskan di Tamil Nadu adalah bahwa beberapa distrik seperti Chennai, Chengalpet, Cuddalore dan Vellore mengindikasikan bahwa tren virus sedang menurun di distrik-distrik ini.

“Tetapi pada saat yang sama kita tidak boleh lupa bahwa kasusnya meningkat di 30 distrik (negara bagian),” katanya.

Radhakrishnan mengatakan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit selama gelombang ketiga juga rendah dibandingkan gelombang sebelumnya dan menambahkan bahwa dari total 1,94 lakh kasus (aktif), 12,134 orang memerlukan rawat inap.

“Satu hal yang bisa diambil secara umum adalah kita harus menjaga jarak sosial dan mengikuti semua protokol saat berada di tempat umum. Masyarakat harus memperluas kerja sama mereka (kepada pemerintah dengan memantau perilaku COVID-19),” katanya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Keluaran Sidney