MADURAI: B Vasanthan selaku Pejabat Paspor Regional (RPO) wilayah Madurai yang baru saat berbicara kepada awak media di Madurai mencatat bahwa jumlah orang yang mengajukan dan mendapatkan paspor meningkat dua kali lipat pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 pada era pasca-Covid.
Dia mengatakan kantor regional menerbitkan sekitar 1,51 lakh paspor pada tahun 2021, dibandingkan dengan hampir 2,27 lakh pada tahun 2022. Rata-rata, mereka memberikan janji temu kepada 1,295 orang per hari dan dalam banyak kasus mereka mengirimkan paspor pemohon dalam tiga hari setelah mereka mendapatkannya. izin. dari departemen kepolisian.
Demikian pula, pemohon menerima paspornya dalam waktu 15 hari sejak tanggal permohonan, katanya, seraya menambahkan bahwa ada sekitar 6.000 pemohon yang ditahan karena berbagai alasan, termasuk laporan polisi yang merugikan. “Karena banyaknya pelamar dari kota Madurai, polisi membutuhkan lebih banyak waktu untuk verifikasi polisi dalam batas kota,” tambahnya.
Selain itu, kami mengamati lebih banyak pelamar dari Kanniyakumari, Ramanathapuram dan Devakottai POPSK (Paspor Kantor Pos Seva Kendra). Departemen telah mengambil langkah-langkah untuk menghadirkan enam POPSK lagi secara online di wilayah tersebut,” katanya.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
MADURAI: B Vasanthan selaku Pejabat Paspor Regional (RPO) wilayah Madurai yang baru, saat berbicara kepada awak media di Madurai, mencatat bahwa jumlah orang yang mengajukan dan memperoleh paspor meningkat dua kali lipat pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 pada era pasca-Covid. Dia mengatakan kantor regional menerbitkan sekitar 1,51 lakh paspor pada tahun 2021, dibandingkan dengan hampir 2,27 lakh pada tahun 2022. Rata-rata, mereka memberikan janji temu kepada 1,295 orang per hari dan dalam banyak kasus mereka mengirimkan paspor pemohon dalam tiga hari setelah mereka mendapatkannya. izin. dari departemen kepolisian. Demikian pula, pemohon menerima paspornya dalam waktu 15 hari sejak tanggal permohonan, katanya, seraya menambahkan bahwa ada sekitar 6.000 pemohon yang ditahan karena berbagai alasan, termasuk laporan polisi yang merugikan. “Karena banyaknya pelamar dari kota Madurai, polisi membutuhkan lebih banyak waktu untuk verifikasi polisi dalam batas kota,” tambahnya.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad- 8052921 -2’ ); ); Selain itu, kami mengamati lebih banyak pelamar dari Kanniyakumari, Ramanathapuram dan Devakottai POPSK (Paspor Kantor Pos Seva Kendra). Departemen telah mengambil langkah-langkah untuk membuat enam POPSK lagi online di wilayah tersebut,” katanya. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp