Layanan Berita Ekspres

CHENNAI: Polisi lalu lintas Chennai telah memperkenalkan dua sistem baru untuk mengatasi masalah orang yang dipesan karena mesin rusak. Untuk memastikan bahwa perangkat tersebut tidak rusak, perangkat tersebut akan diperiksa dengan menggunakannya pada tiga staf yang sadar dan jika seseorang mempermasalahkan hasilnya, mereka akan diizinkan untuk mencoba beberapa kali setelah jeda.

Hal ini terjadi setelah video baru-baru ini yang menunjukkan pertengkaran antara polisi dan seorang pria yang membantah bahwa alat penghisap napas tersebut salah mencatat bahwa dia sedang mabuk.

Berbicara kepada media, Komisaris Polisi Tambahan (Lalu Lintas) Kapil Kumar C Saratkar mengatakan bahwa dua sistem baru sedang diperkenalkan selama penyelidikan malam hari.

“Pertama, untuk mengetahui apakah mesin tersebut rusak, polisi yang bertugas akan memeriksa mesin tersebut bersama tiga personel berbeda yang tidak mabuk. Kedua, jika alat penghisap napas menunjukkan seseorang sedang mabuk tetapi orang tersebut membantahnya, polisi diinstruksikan untuk mencoba dua kali lagi dalam selang waktu tertentu untuk memastikan pembacaannya benar,” kata Saratkar.

Ia juga menambahkan, jika masyarakat ingin melakukan tes kesehatan untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, polisi diinstruksikan untuk menemani orang tersebut ke rumah sakit terdekat untuk tes darah, kata Saratkar. Pada Senin malam, Deepak, dari Saligramam, dihentikan untuk pemeriksaan di Jalan Eldams. Mesin menyarankan alkoholnya 42mg/100ml.

Terjadi perdebatan sengit sekitar 20 menit di mana Deepak mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak minum dan meminta petugas polisi untuk membawanya untuk pemeriksaan kesehatan. Nanti saat dicek ulang, mesin membaca angkanya menjadi nol dan dia dilepaskan. Video kejadian tersebut viral di media sosial.

Sathyanarayanan, pejabat senior Medical Sensors India Private Limited, perusahaan yang memasok alat penghisap napas ke polisi kota, mengatakan mesin tersebut bekerja pada partikel yang ada di udara.

“Dalam beberapa kasus, ketika orang yang berada di dalam mobil selain pengemudinya sedang mabuk, seseorang cenderung menghirup partikel udara yang sama dan ketika tertiup ke dalam mesin, hal tersebut dapat memberikan informasi palsu bahwa orang tersebut sedang mabuk. Meski tidak umum, hal ini bisa terjadi karena mesin tersebut merupakan peralatan berbasis sensor elektrokimia.”

Berbicara tentang pengurangan kecelakaan fatal di kota tersebut, Saratkar mengklaim bahwa pemeriksaan rutin oleh polisi telah mengurangi kecelakaan fatal di kota tersebut hingga lebih dari 13%.

“Sejak Januari 2022, dalam kurun waktu 15 bulan, tercatat sekitar 37.901 kasus. Kecelakaan fatal berkurang karena peningkatan pemeriksaan,” kata Saratkar.

LIHAT JUGA |


lagu togel