Layanan Berita Ekspres
TENKASI: Sebuah kasus telah didaftarkan terhadap beberapa ‘samiyaadis’ pada hari Sabtu karena membawa tengkorak manusia dan diduga memakan daging manusia selama festival di sebuah kuil di desa Kallurani.
Para ‘samiyaadis’ tersebut didakwa berdasarkan pengaduan yang diajukan oleh Petugas Administrasi Desa setelah sebuah video menjadi viral di media sosial. Polisi menahan beberapa ‘samiyaadis’ dari Kuil Sakthi Pothi Sudalai Madasamy (Kaattu Kovil) untuk mengetahui mayat siapa yang mereka gali untuk dimakan. “Namun, polisi tidak tahu kapan dan di mana jenazah itu digali karena para samiyaadi terus mengatakan bahwa mereka mengalami kesurupan dan dirasuki oleh dewa kuil ketika kejadian itu terjadi. Polisi juga menyelidiki apakah jenazah yang setengah terbakar itu dibawa dari krematorium desa mana pun,” kata mereka.
Pada tahun 2019, ‘samiyaadis’ dari kuil Kaattu Kovil yang sama membawa tengkorak manusia dan tangan yang digali dari lokasi yang tidak diketahui selama festival. Video aksinya pun viral di media sosial. Sumber mengatakan bahwa ‘samiyaadis’ dari kuil Sudalai Madasamy lainnya di distrik tersebut pergi berburu mayat ke krematorium atau kuburan sebagai ritual keagamaan.
“Tetapi mereka biasanya tidak membawa bagian tubuh manusia saat kembali,” kata mereka. Namun warga desa Kallurani mengaku pernah melihat ‘samiyaadis’ dengan bagian tubuh manusia di desanya. Saat dihubungi, Inspektur Polisi R Krishnaraj mengatakan kepada TNIE bahwa polisi juga telah mendaftarkan kasus terhadap penyelenggara festival yang melanggar perintah larangan.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
TENKASI: Sebuah kasus telah didaftarkan terhadap beberapa ‘samiyaadis’ pada hari Sabtu karena membawa tengkorak manusia dan diduga memakan daging manusia selama festival di sebuah kuil di desa Kallurani. Para ‘samiyaadis’ tersebut didakwa berdasarkan pengaduan yang diajukan oleh Petugas Administrasi Desa setelah sebuah video menjadi viral di media sosial. Polisi menahan beberapa ‘samiyaadis’ dari Kuil Sakthi Pothi Sudalai Madasamy (Kaattu Kovil) untuk mengetahui mayat siapa yang mereka gali untuk dimakan. “Namun, polisi tidak tahu kapan dan di mana jenazah itu digali karena para samiyaadi terus mengatakan bahwa mereka mengalami kesurupan dan dirasuki oleh dewa kuil ketika kejadian itu terjadi. Polisi juga menyelidiki apakah jenazah yang setengah terbakar itu dibawa dari krematorium desa mana pun,” kata mereka. Pada tahun 2019, ‘samiyaadis’ dari kuil Kaattu Kovil yang sama membawa tengkorak manusia dan tangan yang digali dari lokasi yang tidak diketahui selama festival. Video aksinya pun viral di media sosial. Sumber mengatakan bahwa selama festival malam, ‘samiyaadis’ dari kuil Sudalai Madasamy lainnya di distrik tersebut memburu mayat ke krematorium atau kuburan sebagai ritual keagamaan.googletag.cmd.push(function() googletag.display( ‘div-gpt -ad -8052921-2’); ); “Tetapi mereka biasanya tidak membawa bagian tubuh manusia saat kembali,” kata mereka. Namun warga desa Kallurani mengaku pernah melihat ‘samiyaadis’ dengan bagian tubuh manusia di desanya. Saat dihubungi, Inspektur Polisi R Krishnaraj mengatakan kepada TNIE bahwa polisi juga telah mendaftarkan kasus terhadap penyelenggara festival yang melanggar perintah larangan. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp